Ribuan Orang Nonton Karnaval Di Magetan

Ribuan Orang Nonton Karnaval Di Magetan
Hari ini di Kabupaten Magetan ada acara Kirab Nayaka Praja, Andum Berkah Bolu Rahayu dan Karnaval Pawai Budaya di Kota Magetan. Antusiasme masyarakat Magetan begitu besar untuk menyaksikan dan menyambut iring-iringan karnaval ini. Di sepanjang jalan yang akan dilewati oleh Kirab dan karnaval dipadati oleh ribuan orang yang ingin menyaksikan secara langsung Agenda Budaya Kabupaten Magetan yang diselenggarakan setahun sekali ini.

Suasana yang panas dan terik matahari yang menyengat seakan tidak dipedulikan dan sama sekali tidak menyurutkan semangat warga Magetan untuk menyaksikan dari dekat Karnaval Pawai Budaya. Sepanjang jalan di Kota Magetan seakan berubah bagaikan lautan manusia. Tua, muda, anak-anak, remaja, pria dan wanita tetap nekat berdesak-desakan di pinggir-pinggir jalan protokol Kota Magetan.

Ribuan Orang Nonton Karnaval Di Magetan
Iring-iringan Orang Berkuda dan Dokar bagaikan Prajurit Kerajaan yang mengawal dengan setia Kereta Kencana Kerajaan seakan menginoptis masyarakat untuk tetap menyaksikan karnaval ini dari awal sampai berakhirnya rombongan Kirab.

Alun Alun Magetan yang menjadi pusat Kirab Nayaka Praja dan Andum Berkah Bolu Rahayu juga dibanjiri oleh ribuan pengunjung dan masyarakat Magetan.
Bravo untuk Kabupaten Magetan dengan Budaya dan Pariwisatanya. Semoga Pariwisata dan Kebudayaan yang ada di Magetan bisa terkelola lebih baik lagi sehingga mampu menopang Pendapatan Asli Daerah juga meningkatkan Taraf hidup Masyarakat Magetan pada umumnya.

I Love Magetan. The Beauty Of Java
Sundul
Read more »

Canda Tawa Anak Baru Gede

Canda Tawa Anak Baru Gede
Hari itu sinar matahari begitu terik. Bujuk rayu istriku untuk mengajak berenang anaknya tidak bisa aku abaikan. Dalam terik matahari yang sangat aku berangkat juga menemani anak istri ke Kolam Renang.
Setelah menghantarkan mereka masuk area kolam renang, aku sengaja untuk tidak ikutan bermain air. Aku hanya menonton saja dari kejauhan dengan duduk santai sambil menikmati segelas kopi.

Canda tawa dari beberapa cewek Abg yang kira kira masih duduk di bangku SMP yang sedang bermain air seakan mengusikku dan memaksaku untuk memperhatikannya. Mereka terlihat begitu riang gembira, canda tawa yang begitu lepas menggambarkan ketiadaan beban hidup yang mereka tanggung.

Anak Baru Gede SMP memang bisa dikatakan suatu masa yang hampir belum ada beban kehidupan yang harus di tanggung dan dipikirkannya. Yang mereka tahu hanya senang dan kesenangan, Mereka belum memikirkan akan bagaimana setelah lulus sekolah nanti, bagaimana kehidupan mereka di masa depan dan sebagainya. Itu semua bisa dimaklumi, karena pola pikir mereka masih dibilang anak-anak dan sangat jauh dari kedewasaan.

Segala kebutuhan mereka bisa terpenuhi hanya dengan meminta kepada orang tuanya dan tiada peduli bagaimana ortunya kadang harus jungkir balik untuk memenuhi biaya sekolahnya. Mereka cuek dan tidak peduli akan semua itu. Yang ada di otaknya hanya mencari senang dan kesenangan.

Salah satu hal yang mungkin membebani mereka paling hanya masalah cinta. Kita semua tahu, trik dan intrik masalah percintaan Abg jaman sekarang bisa dibilang sudah masuk level tingkat tinggi yang mengkhawatirkan. Tidak bisa dipungkiri kalau masalah cinta dan mencintai abg jaman sekarang sudah mampu mencapai kedewasaan walau sebenarnya belum waktunya untuk sedewasa seperti itu. Istilah mudahnya mereka "Dewasa Sebelum Waktunya".

Canda tawa mereka yang begitu lepas seakan membangun tembok tebal  di hadapannya sehingga mereka sama sekali tidak peduli akan bagaimana kehidupan mereka nantinya di masa yang akan datang. Segala beban yang banyak dan mungkin berat yang selalu menantinya tidak sempat dia memikirkannya. Jangankan untuk memikirkannya, membayangkannya akan seperti apa masalah dan permasalahan yang mungkin menghampirinya di masa mendatang sama sekali belum terbersit dalam otak dan pikirannya.

Bercanda dengan temannya, bermain, pacaran, bersenang-senang adalah tuannya. Memikirkan trik dan intrik hanya untuk mendapatkan gebetannya dipikirkannya lebih njlimet dan detai bagaikan mengatus siasat perang melebili perang kemerdekaan doeloe.
Tapi harus dimaklumi. Itulah ABG jaman sekarang. Fasilitas yang berlebih yang dia dapatkan seakan mengharuskan mereka menjadi seperti itu.

Canda tawa Abg SMP yang begitu lepas tanpa beban .....
Bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya tanpa arah dan sasaran yang pasti. Lepas begitu saja dan entah akan jatuh dimana. Tidak ada yang tahu dan peduli.

Sundul
Read more »

Bintang : HP ne Bapak Endi ?

Bintang Dan HP ne Bapak
Semoga Bintang menjadi anak yang Sholeh, berbakti kepada orang tua, serta berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Aamiin.
Foto di samping ini adalah Anakku Bintang sedang asyik dengan HPku.
Mungkin anda bertanya dengan maksud dari postingan ini yang "Bintang : HP ne Bapak Endi ?". Itu semua berawal dari kebiasaan Bintang yang kalau sudah mencari HPku dengan mengatakan "HPne Bapak Endi?" sudah suatu keharusan untuk segera menberikannya. Kalau tidak segera diberikan dia akan terus memintanya dan kadang sampai menangis.

Mengapa anakku Bintang bisa seperti itu?

Sebagai orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang baik, sholeh/sholihah, berbakti kepada orang tua dan berguna bagi Nusa Bangsa dan Agama. Begitupun  dengan kami berdua. Sejak dia berada di Kamdungan Ibunya, kami senantiasa berdoa untuk kebaikan anak kami. Selain Do'a, kami juga berusaha dengan mencoba memperdengarkan lantunan Ayat Suci Al Qur'an walau lewat HP dengan cara menempelkannya di perut ibunya.

Setelah kelahirannya, kami lebih berusaha lagi untuk menanamkan nilai Agama sebatas kemampuan yang kami bisa. Ada kebiasaan yang menarik saat Bintang masih Bayi yang waktu itu umurnya belum genap satu tahun. Dia sangat menyukai tayangan adzan di TV. Terlebih lagi tayangan adzan di salah satu TV lokal di daerah Madiun yang selalu menggandengkan adzan Maghrib dengan Asmaul Husna. Kalau sudah sampai tayangan itu dia pasti akan serius di depan TV. Walau saat itu dia sedang menangis hampir pasti akan berhenti menangis dan melihatnya.

Seiring waktu stasiun TV lokal tersebut tidak lagi mengudara. Untuk menggantikannya aku mencari video adzan dan Asmaul Husna di Youtube. Sejak saat atu kami memutarkan video tersebut untuk Bintang. Dan sejak saat itulah dia mulai tertarik dengan HP. Terpaksa aku harus mencari HP lain untuk dipasangkan nomor cardku. Karena setiap saat kalau dia ingin mendengarkan adzan dan Asmaul Husna tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya.

Seiring bertambahnya usia Bintang, aku menambahkan video-video Islami seperti Istigfar, Sholawatan, Surat -Surat Pendek Al Qur'an dan sebagainya. Alhamdulillah , anak seusia Bintang sekarang yang baru Dua Tahun lebih Dua Bulan, dia sudah hampir menghafal Asmaul Husna, Al Fatihah, Al Ikhlas, Sholawat Nabi, Sholawat Badar, Adzan, dan sebagainya walau lafalnya masih jauh dari sempurna.

Dan sekarang Bintang sudah bisa sendiri membuka dan memutar video yang ada di HPku. Jadi kalau dia sudah bilang "HP ne Bapak Endi ?" .... Hp harus segera di berikan kalau tidak ingin dia menangis. Biasanya kalau HP sudah diberikan, dia langsung membukanya dan memutar video yang saat itu dia inginkan.
Jadi kami menyukapinya dengan menghapus file atau lagu yang tidak sesuai dengan anak-anak. Kami memang berusaha untuk memilah dan memilih lagu dan video apa saja yang pantas didengar dan dilihat oleh anak. Dan HP ku yang satu itu bisa dikatakan sekarang menjadi kekuasaannya Bintang.

Inilah sekelumit ceritaku akan keinginan kami untuk mendidik anak dengan baik sebatas kemampuan kami. Dengan usaha yang hanya sebatas, kami mengharapkan anak kami bisa menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada Orang Tua dan berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Aamiin. Tentang hasilnya kelak, tetap kami kembalikan kepada Alloh SWT Pencipta Alam Semesta dan seisinya ini. Manusia hanya diwajibkan untuk berDo'a dan berusaha. Tetapi semua hasilnya hanya Alloh yang punya hak untuk menentukan.

Semoga Alloh menjadikan Anakku Bintang menjadi anak yang Sholeh, berbakti kepada Orang Tua dan berguna bagi Agama Islam, Nusa dan Bangsa ini. InsyaAlloh. Aamiin. 

Sundul
Read more »

Api Membara Di Gunung Bancak

Api Membara Di Gunung Bancak
Musim Kemarau yang begitu panjang dan membuat hutan rakyat di Gunung Bancak Kabupaten Magetan terlihat kering meranggas. Biasanya dari kejauhan mampu menyuguhkan panorama yang hijau dan menyejukkan, tetapi saat ini menjadi bagaikan Gunung gersang yang tiada apapun. Dan yang lebih menyakitkan lagi, Gunung Bancak terhiasi oleh api yang membara yang membakar hampir semua belukar di bukit bukitnya.
Ledakan keras yang menggelegar dari rumpun bambu yang terbakar  bagaikan demtuman meriam milik Tentara Nasional Indonesia. Begitu kerasnya suara ledakan rus ruas bambu tersebut, suaranya sampai terdengar di desa desa yang ada di sekitar Gunung Bancak.

Seperti yang tampak pada gambar, jilatan api sangat jelas terlihat di Bukit Seprejet dan Bukit Sekelir yang merupakan wilayah dari Desa Sundul. Memang sudah beberapa hari ini selalu terlihat kepulan asap di Gunung Bancak. Dari Desa Sundul, kepulan asap pertama kali terlihat dari bagian Gunung Bancak sebelah timur yang masuk wilayah Desa Tapen atau Desa Krowe Kecamatan Lembeyan.. Karena hembusan angin yang kencang, api terus merambat sampai Desa Sundul.

Sebagian masyarakat mengkawatirkan akan nasib dari kayu gelondongan hasil hutannya yangsudah ditebang tetapi belum sempat diangkut  akan ikut terbakar. Juga masyarakat yang rumahnya di lereng bukit yang dekat dengan hutan, kobaran api tersebut akan mengancam keberadaan mereka. Untuk mengantisipasinya, masyarakat sekitar hutan berusaha membersihkan semak melukar yang berada di sekeliling rumah mereka.

Masyarakat sendiri masih yakin kalau kebakaran ini tidak akan melalap habis hutan yang ada, karena yang terbakar hanya daun dan rumput kering serta belukar yang semuanya juga mengering. Tetapi karena luasnya area yang terbakar, kami hanya bisa bertanya tanya, bagaimana nasib dari ratusan rusa dan hewan lainnya yang menghuni Gunung Bancak. Belum lagi nasib pohon pohon yang masih kecil apakah masih bisa hidup lagi atau juga ikut terbakar. Mungkin tahun ini adalah peristiwa kebakaran paling hebat sejak 20 tahun terakhir.

Semoga saja hujan segera turun dan menggujur seluruh area Gunung Bancak. Selain untuk memadamkan api di beberapa titik yang masih terlihat, juga akan lebih cepat memulihkan panorama alam Gunung Bancak menjadi hijau kembali. Biasanya walau sekali diguyur hujan, pohon pohon yang meranggas semisal pohon jati daun mudanya akan mulai bersemi dan rerumputan juga akan mulai tumbuh sehingga bisa menjadikan Panorama Alam Gunung Bancak menjadi hijau kembali.

Sundul
Read more »

Ojo Dumeh, Jangan Suka Menyombongkan Diri

Ojo Dumeh, Jangan Suka Menyombongkan Diri
Wong Ndonyo Podo Elingo ...
Lamun siro biso mlayu banter ....  ojo dumeh ... ojo nglancangi
Lamun siro uteke encer ..............  ojo dumeh ... ojo sok ngguroni
Lamun siro nduweni kuwoso ........ ojo dumeh ... ojo sameno meno
Lamun siro ilate landep ................ ojo sok natuni atine liyan

Ojo dumeh bisa diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu "Jangan menyombongkan diri".
Pada intinya dadi uwong iku ojo dumeh, jangan suka membanggakan dan menyombongkan diri, ojo kemlentus.
Yang punya harta banyak ojo dumeh dadi wong sugih terus semena mena dan menghina orang miskin.
Yang punya jabatan tinggi ojo dumeh dadi panguwoso  dan sok berkuasa sehingga suka menginjak injak masyarakat kecil.
Yang cantik dan tampan ojo dumeh ayu lan bagus terus kemayu utowo gemagus senengane ngenyek marang wong elek. Di mana mana sok jual mahal, kegantengan, sok ganteng, sok cantik. Sing rupane elek dianggep koyo larahan.
Yang punya otak cerdas ojo dumeh ojo keminter, terus di gawe minteri wong liyo. Dimana-mana senengane nguroni liyan, yen eyel-eyelan wegah dikalahne, wong liyo kudu manut deweke. Padahal durung karuan omongane iku pener dewe.

Sakiki ayo podo di eling-eling opo pituture wong tuwo biyen. Pangkat drajat bakal oncat, Bondo donyo bakal sirno, Bagus ayu bakal layu. Kabeh sing di duweni sakiki ora bakal langgeng.

Yang punya harta banyak, kalau makan juga cuma sesendok-sendok. Ora bakalan satu piring akan dimasukkan ke mulud sekaligus. Dan kalau mati juga tidak akan dibawa ke kuburan.
Yang punya wajah rupawan, ganteng koyo sogok tunteng, ayu kinyis-kinyis moblong moblong koyo pedet selapan, suwe suwe yo bakalan elek. Wajahnya yang halus soyo suwe yo dadi keriput koyo mak lampir, badannya yang atletis, singset dan fuul press body, lama kelamaan juga akan kondor juga ditelan waktu.
Yang punya pangkat drajat, akhirnya juga akan pensiun dan kembali lagi jadi masyarakat biasa.
Yang punya otak brilian pada akhirnya akan semakin berkurang juga ditelan usia. Kadang sampai jadi pikun seperti anak kecil lagi.

Terus ... apa yang bisa kita banggakan dan kita sombongkan?
Semua tidak ada yang abadi. Semuanya hanya sementara.
Jadi ojo dumeh, jangan suka menyombongkan diri. Biar pada akhirnya tidak ada penyesalan yang mendalam. Kita jadi lebih bisa bersyukur dan ikhlas menerima perputaran roda kehidupan ini. Ibaratnya kalau semakin tinggi kita memanjat kalau jatuh akan lebih parah sakitnya. Semakin tinggi kita terbang, kalau jatuh akan semakin hancur lebur tubuh kita.

Yang paling enak itu ya menjalani hidup biasa biasa saja, apa adanya. Kita bisa jadi banyak teman dan banyak saudara. Hidup menjadi lebih enjoy dan tidak banyak pikiran yang begitu menguras stamina.
Hidup kita bisa damai, aman dan sentosa.

Akhir kata "OJO DUMEH BEN TEMBE MBURINE ORA MBEWEH"

Semoga Bermanfaat. Aamiin.


Sundul
Read more »

Sepi Ing Pamprih Rame Ing Gawe Nrimo Ing Pandum

Sepi Ing Pamprih Rame Ing Gawe Nrimo Ing Pandum
Sepi Ing Pamprih, Rame Ing Gawe, Nrimo Ing Pandum?
Nasehat leluhur yang Adiluhung dari Tanah Jawa ini sepertinya sudah dilupakan atau mulai ditinggalkan oleh orang Jawa sendiri. Nasehat yang mempunyai maksud "Tidak mengharap pamprih, giat bekerja dan berusaha serta ikhlas menerima apapun hasilnya" sebenarnya sangat bernilai tinggi maknanya dan bisa dijadikan suatu gaman atau pedoman dalam mengarungi kehidupan ini untuk lebih bisa bersabar dan bertawakal kepada Alloh Pencipta Alam Semesta ini.

Tetapi kenyataannya masyarakat Jawa sendiri khususnya para generasi muda sekarang sudah enggan untuk mempelajari lebih dalam nasehat ini. Bahkan sudah banyak yang sengaja membalikkan kata dan nasehat tersebut dalam perjuangannya. Sering orang sengaja merubahnya menjadi "Sepi Ing Gawe, Rame Ing Pamprih". Apapun yang dia kerjakan sepertinya diharuskan untuk mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pribadi walau apa yang dilakukannya belum seberapa. Kerja baru sedikit tetapi maunya kelihatan, biar banyak orang memujinya dan menghargainya dan pada akhirnya bisa mendapatkan hasil yang maksimal, walau entah dari mana asalnya dan tidak mempedulikan haram halalnya, walau kadang harus mengorbankan teman dan kerabatnya.

Mungkin di sekitar anda, orang yang model seperti itu sudah banyak. Dalam suatu kegiatan apapun misalnya kegiatan sosial, pada awalnya mereka berteriak lantang tentang berjuang, demi orang banyak, demi masyarakat, dan sebagainya. Dan pada akhirnya tetap mengharapkan suatu balasan yang banyak untuk kepentingan pribadinya dan bahkan lebih banyak dari yang seharusnya dia dapatkan dari nilai kerja mereka.

Sebagai orang yang berKetuhanan, kalau ingin berjuang kita seharusnya tidak meninggalkan nasehat  Sepi Ing Pamprih Rame Ing Gawe Nrimo Ing Pandum ini. Kita seharusnya harus mendahulukan kewajiban kita untuk melakukan amal perbuatan dan kebaikan sebisa kita mampu tanpa ada target hasil (upah) dengan nominal yang kita tentukan sendiri di atas kewajaran. Biarkan orang lain yang menilai kerja dan perjuangan kita serta menerima apapun dan berapapun hasil yang kita dapat. Kita harus Nrimo ing pandum dalam artian Ikhlas menerima hasil perjuangan kita.

Kita manusia sudah pasti tidak akan bisa menilai kebaikan dan kelebihan kita sendiri. Sudah pasti orang lain lah yang lebih bisa menilainya. Kalau kita sampai menilai dan menghargai diri sendiri biasanya hanya yang baik baik saja yang kelihatan. Sedangkan kekurangan dan keburukan diri sendiri tidak terdeteksi sama sekali. Dan pada akhirnya kita akan terjerumus ke lubang kesombongan. Apapun yang kita lakukan dianggap paling baik dan benar serta kerja orang lain dianggap remeh dan tidak  bermanfaat.

Kita hanya diwajibkan berusaha, Tentang hasilnya kita kembalikan saja kepada Alloh. Nrimo ing pandum, berusaha ikhlas menerima  apapun hasil dari apa yang kita lakukan, InsyaAlloh akan membawa kita ke tingkat kesabaran dan keikhlasan yang lebih baik lagi. Kalau kenyataannya apa yang kita terima tidak sesuai dan cenderung lebih sedikit dibandingkan kerja dan tindakan kita, kembalikan saja kepada Pencipta Jagad Raya ini. Bukankah Alloh Maha Adil, Maha Kaya dan memiliki segalanya. Bila Alloh menghendaki pastilah akan ada gantinya dari jalan yang tidak kita sangka dan kita duga.

Aamiin.

Sundul
Read more »

Alang-Alang Dudu Aling-Aling Margining Kautaman

Alang-Alang Dudu Aling-Aling Margining Kautaman
Bintang ATAFATHIR Al Kautsar
Alang-Alang Dudu Aling-Aling Margining Kautaman.
"Segala cobaan dan persoalan hidup bukanlah penghalang dalam perjalanan menuju kebaikan"
Semua orang yang mengarungi kehidupan ini pasti tidak akan lepas dari yang namanya masalah. Ada yang mengatakan kalau hidup ini sebenarnya adalah rangkaian dari segala masalah. Kita semua ini berjalan dari masalah yang satu menuju masalah yang lainnya. Bagaikan menulis dalam sebuah buku, setiap lembar demi lembar harus kita tempatkan suatu tulisan. Dan untuk menghasilkan sebuah buku yang bagus, kita harus berani berkorban. Dari pengorbanan waktu, tenaga, pemikiran dan sebagainya.

Persoalan yang kita hadapi dalam hidup ini bisa dikatakan sebagai suatu pertanyaan, yang harus kita jawab. Bagaikan sebuah ujian, kita harus bisa memberikan jawaban dengan baik dan benar untuk bisa lulus dari ujian tersebut. Setelah kita mencapai kelulusan di lembaran yang sekarang, kita akan memasuki ujian lagi dalam tingkatan yang lebih tinggi di lembaran berikutnya. Dan semua itu akan terus berkelanjutan sampai akhir hidup kita.

Kita pastinya mempunyai suatu gegayuhan atau cita cita yang tinggi dan luhur. Jadi kita harus kuat dan tahan banting dalam menggapai cita-cita tersebut. Segala cobaan dan permasalahan hidup janganlah dijadikan suatu alasan sebagai penghalang dalam mencapai keinginan kita. Karena semua itu adalah suatu proses dan tempaan untuk menjadikan kita pribadi yang kuat, tahan banting dan benar-benar siap untuk menerima hasil yang kita harapkan. Tanpa ada kekuatan yang kita miliki, dan pribadi kita tetap rapuh, pastinya kita tidak akan bisa mempertahankan apa yang telah kita hasilkan.

Semakin keras dan berat permasalahann hidup dan cobaan yang mampu kita lewati, semakin tegar dan kuat juga kita dalam menghadapi guncangan dan hempasan saat kita berdiri di puncak keinginan kita. Dan salah satu sumber goncangan dan hempasan dahsyat dalam kehidupan kita berasal dari diri kita sendiri yaitu nafsu kita. Kalau kita tidak bisa mengendalikan guncangan nafsu kita sendiri, bisa saja semua yang telah kita peroleh akan hancur dan hilang lenyap begitu saja.

Alang-Alang Dudu Aling-Aling Margining Kautaman.
"Segala cobaan dan persoalan hidup bukanlah penghalang dalam perjalanan menuju kebaikan"
Tetapi segala cobaan dan persoalan hidup adalah tempaan dalam proses terbentuknya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Semoga bermanfaat. Aamiin.

Sundul
Read more »