Renungan Hari Pahlawan 10 November

Renungan Hari Pahlawan 10 November
Kita Bangsa Indonesia di setiap Tanggal 10 November selalu memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Peringatan ini untuk mengenang jasa-jasa para Pahlawan kita yang telah gugur di medan perang saat membela negara dan pempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia ini. Kegigihan dan semangat Arek-Arek Suroboyo Pada 10 Nopember 1945 dalam melawan dan mengusir tentara Sekutu pantas dipilih sebagai tanggal Peringatan Hari Pahlawan Indonesia.

Tetapi seberapa banyak dari kita yang mau memikirkan bahwasannya bukan hanya Para Pahlawan nasional  dan para pejuang yang gugur di medan perang saja yang harus kita kenang jasa-jasanya. Masih banyak pahlawan kita yang lain yang seharusnya  kita kita ingat dan kita kenang jasanya. Misalnya saja Para Guru, Para Pemimpin yang amanah, para Pemuka Agama yang senantiasa mengajarkan kita akan akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur. Beliau semua juga pantas disebut sebagai Pahlawan dan jasanya pantas untuk dikenang dan di ingat untuk selamanya.

Selain itu setiap diri pribadi kita sudah pasti punya sosok-sosok pahlawan yang pernah berjasa dalam kehidupan kita masing masing sehingga kita bisa menjalankan kehidupan ini sampai sekarang. Misalnya saja orang tua kita yang senantiasa menyayangi membesarkan dan mendidik kita tanpa pamprih. Beliau juga pantas disebut sebagai Pahlawan.
Juga teman, sahabat bahkan orang yang tidak kita kenalpun yang pernah berjasa membantu kita keluar dari satu masalah juga pantas disebut Pahlawan. Walaupun terasa sangat kecil jasa dan pengorbanannya, tetapi mereka juga sebagai Pahlawan Penolong  pribadi kita.

Contoh saja,
Di saat kita sekolah dulu pernah lupa tidak membawa peralatan tulis atau ketinggalan di rumah, padahal saat itu kita harus menghadapi ujian kelas dan sangat butuh alat tulis seperti bolpaint dan pensil. Salah seorang teman yang mempunyai alat tulis rangkap dengan senang hati meminjamkannya kepada kita. Teman yang seperti itu dengan tindakannya yang bisa membantu kita dalam kesulitan walau hanya meminjamkan alat tulis bisa saja dikatakan sebagai pahlawan penolong kita.

Kalau kita mau mengingat kembali cerita dan pengalaman kita di masa yang lalu sepanjang perjalanan kehidupan kita, tentunya kita akan bisa menemukan dan mengingat kembali siapa saja orang yang pernah menjadi pahlawan penolong kita dalam kehidupan ini.
Kalau kita mau berusaha mengingatnya bisa jadi akan berjajar puluhan, bahkan mungkin ratusan orang yang pantas kita sebut sebagai pahlawan penolong kita.

Tetapi kenyataan sekarang ini banyak yang lupa dan sengaja melupakan hal yang terlihat remeh dan sepele seperti itu. Banyak dari kita yang melupakan jasa-jasa pahlawan dalam kehidupannya yang tanpa jasa dari mereka mungkin saja cerita kehidupan kita tidak seperti sekarang ini.

Pertanyaannya .......
Mengapa kita bisa semudah itu melupakan jasa jasa orang yang pernah membantu kita keluar dari berbagai masalah dan kesulitan yang pernah kita hadapi ?
Apakah karena tindakan mereka yang remeh, sepele dan tidak berarti ?

Jawabanya ....
Karena kita sombong, angkuh, tidak punya rasa terima kasih, dan tidak pandai bersyukur.
Kita hanya menilai jasa seseorang tidak lebih dari harga sebuah materi. Semua bantuan dan jasa orang lain hanya dinilai dengan uang.
Padahal kalau kita cermat dan jeli untuk memikirkannya, bisa jadi jasa mereka mempunyai nilai yang tidak bisa diukur dan dinominalkan dengan uang. Kebodohan dan kecongkakan kita-lah yang menjadikan hati kita buta dan mengeras sekeras batu sehingga kita tidak punya rasa berterima kasih kepada orang lain yang bisa jadi mereka-mereka adalah pahlawan kita sesungguhnya dalam kehidupan ini.

Dalam Peringatan Hari Pahlawan ini, mari kita mencoba dan berusaha untuk lebih mawas diri, introspeksi diri dan mengingatkan diri akan jasa dan pengorbanan orang lain untuk kita tanpa memikirkan akan nilai materi yang pernah kita terima saat itu. Dan pada akhirnya kita berharap untuk bisa menggugah kesadaran kita akan pentingnya sebuah pengorbanan  yang pernah orang lain berikan untuk kita.
Sehingga di kedepannya kita bisa lebih bisa menghargai orang lain, pandai mensyukuri nikmat yang kita terima sehingga kita akan menjadi orang yang ikhlas dan jauh dari sifat sombong, congkak dan tinggi hati.

Semoga bermanfaat. Aamiin.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 komentar: