Mencela Orang Bagaikan Membuka Aib Sendiri

Mencela Orang Bagaikan Membuka Aib Sendiri
Mencela orang lain atau mencari kejelekan orang itu sangatlah mudah. Si ini suka begini, si itu suka begitu, si anu senengane Nganu ... dan sebagainya. Tetapi kalau disuruh mencari kejelekan atau aib diri sendiri sepertinya tidak ada yang bisa menunjukkannya. Padahal mungkin saja aib dan kekurangan sendiri bisa jadi lebih banyak dari orang lain. Seperti kata pepatah "Debu di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak".

Model orang yang seperti ini sungguh sangat merepotkan. Kalau disuruh mencari cela dan kekurangan orang lain senangnya minta ampun. Muludnya nrocos tak mau berhenti hingga bibirnya sampai manyun dan ludahnya muncrat ke mana-mana. Bahkan orang yang lagi BAB alias ngising dan buang air atau beser pun bisa dicelanya. Yang bau lah, seperti pisang goreng lah, inilah, itulah dan ada saja kata yang bisa dirangkai untuk menunjukkan kekurangan orang lain.  Mungkin "Ngrasani" sudah menjadi budaya dan hobby yang ingin dilestarikan.

Padahal kalau kita mau MENIMBANG, MENGINGAT, MEMPERHATIKAN, dan MEMUTUSKAN seperti langkah-langkan membuat Peraturan, kalau kita mencela dan mencari-cari kekurangan serta kesalahan orang lain itu sama saja dengan kita ini menunjukkan kekurangan, kesalahan, dan aib kita sendiri kepada orang lain.

Contoh mudahnya gini Sob ...
Coba anda perhatikan foto seorang pesohor cantik Krister Stewart yang lagi stress dan marah-marah itu. Dia menunjuk pada sesuatu. Sepertinya dia menunjuk pada seseorang untuk menunjukkan kesalahan dan kekurangan orang lain. Kalau kita perhatikan, saat jari telunjuknya mengarah pada orang lain, ketiga jari lainnya mengarah pada dirinya sendiri.
Semua itu bisa kita jadikan pembelajaran bahwa kalau kita menunjukkan satu kesalahan orang lain itu bisa jadi kita juga akan  menunjukkan tiga kesalahan dan aib kita sendiri.
Hayo ..... kalau sudah begini siapa yang lebih rugi. Orang yang kita cela hanya terbuka satu aibnya, sedang cela yang kita punya akan terlihat tiga (Tiga kejelekan kita).

Dari pembelajaran itu sebaiknya mulai sekarang kita belajar untuk tidak mudah mencela dan mengorek-orek kesalahan dan aib  dari orang lain biar aib kita yang sudah sangat banyak ini tetap tertutupi dengan baik.

Bagaimana kalau kita yang dicela atau jelek-jelekan oleh orang lain?
Kita bersabar saja. Kata Mbah Kyai, kalau ada yang mencela dan menfitnah kita, disyukuri saja. Alhamdulillah Masih banya aib kita yang masih ditutupi dengan rapi oleh Alloh SWT.

Daripada kita sibuk mencari cari aib dan kekurangan orang lain, lebih baik kita belajar “Mulat Sarira Hangrasa Wani”. Yang maksudnya adalah Berani untuk introspeksi diri atau mawas diri agar supaya apapun yang kita kerjakan tidak menyakiti orang lain. Sebab wong nek dijiwit atau di cubit itu rasanya pasti sakit. Makanya jangan suka njiwit atau mencubit orang lain.

Semoga bermanfaat. Aamiin.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
1 Comments

1 komentar:

Sains Box said...

jangan suka mencela org lain, coba saja liat diri sendiri dulu, apakah sudah lbh baik dari org yg kita cela