Mengenalkan Anak Pada Lingkungan Sekitar

Mengenalkan Anak Pada Lingkungan Sekitar
Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anak kita dalam sebuah keluarga yang harus dilakukan sejak anak kita masih bayi. Dari mengenalkan suara suara yang baik kepada anak saat masih bayi, mengajarkan berbicara, berjalan dan sampai dewasapun orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anak.

Salah satu bentuk pendidikan orang tua kepada anaknya adalah mengenalkan si anak kepada lingkungan sekitarnya. Bagaimana berinteraksi yang baik kepada orang lain dengan bahasa dan kesopanan yang baik dan benar dan sebagainya. Dan yang tidak kalah penting adalah mengenalkan anak kepada alam sekitar dan makhluk hidup lainnya.

Misalnya saja kita mengenalkan anak kepada air yang jatuh dari langit saat hujan, mengenalkan  soal tanah yang kadang kering dan keras dan juga ada yang lembek berlumpur, mengenalkan pada hewan hewan yang ada di sekitar kita dan sebagainya.
Dengan pengenalan seperti itu bisa membuat daya pikir anak bisa berkembang dengan baik. Seiring perjalanan waktu si anak akan bisa memilah, membedakan dan berfikir apa, bagaimana, mengapa dan efek yang akan terjadi kalau dia melakukan sesuatu dengan keadaan yang dijumpainya.

Tetapi kebanyakan orang tua sangat menbatasi anaknya untuk berinteraksi langsung dengan keadaan dan lingkungan yang dianggap bisa merugikan atau membahayakan si anak.
Contohnya saja orang tua yang sangat takut anaknya terkena air hujan karena menganggap hujan bisa membuat anaknya sakit pilek, batuk, panas dan lain sebagainya. Dan juga banyak orang tua yang melarang anaknya berinteraksi langsung dengan binatang ternak seperti ayam, kambing, kerbau, lembu, yang dianggap kotor dan penuh kotoran yang membawa banyak penyakit.
Dan masih banyak lagi contoh dari batasan batasan orang tua kepada anaknya karena rasa ketakutannya yang luar biasa dan berlebihan.

Apakah sedikit contoh diatas benar membahayakan kesehatan anak ?
Menurutku pemikiran seperti itu sangat salah dan berlebihan.

FAKTA

Anak dari pedesaan lebih kebal dan tahan dari penyakit flu, pilek, batuk, panas dan sebagainya saat musim penghujan dan musim pancaroba. Semua itu bisa jadi karena anak desa sudah terbiasa bermain hujan hujanan, berinteraksi langsung dengan ayam, kambing, lembu, sapi, kerbau dan bermain di kubangan lumpur, di tempat tempat yang banyak kotorannya seperti tahi ayam, telek wedus, kletong sapi, kerbau dan tempat yang dianggap menjijikan bagi sebagian masyarakat perkotaan.
Karena kebiasan seperti itu menbuat kekebalan tubuh dari anak desa terbangun dengan sendiri dan menjadikan si anak lebih kuat dan sehat.

JADI ...
Mengapa harus takut mengajak anak sesekali main hujan hujanan, atau mengajak bermain dengan anak kambing, bermain di sawah yang berlumpur untuk mengajarkan kepada anak mengenali lingkungan dan alam sekitarnya lebih luas lagi.
MENGENALKAN ANAK PADA LINGKUNGAN SEKITAR KITA ?
WAY NOT !!!

Prihatin banget kalau melihat orang tua yang terlalu takut yang berlebihan melihat anaknya kotor dan terkena kotoran. Bukankah di dalam perut kita yang kita bawa kemana mana banyak kotorannya juga. He He He

SALAM
Sundul

Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 komentar: