Maling Motor Dibakar Hidup-Hidup "Kejam Banget"

Miris banget membayangkannya. Baru saja ada yang lewat di beranda Pesbukku yang membuat hati ini bergetar. Seorang teman mengunggah foto seorang maling motor yang tertangkap dan dibakar oleh massa atau orang banyak. Setelah aku coba browsing tentang membakar maling motor, ternyata banyak banget kejadian serupa itu di mana mana. Ternyata tindakan main hakim sendiri seperti itu sudah membudaya dan menjadi hal yang biasa di mana mana. Sungguh tindakan yang tidak manusiawi.

Maling Motor Dibakar Hidup-Hidup "Kejam Banget"
Siapapun yang punya hati nurani pasti akan tergetar hatinya bila mendengar kabar seperti ini, sungguh miris dan memilukan ketika sekelompok manusia tega membakar hidup hidup  manusia lain. Sungguh sangat kejam, biadab dan melampaui batas-batas kewajaran.

Mereka mungkin lupa bahwa pada setiap tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma-norma kemanusiaan semisal tindakan pencurian tentu ada konsekuensi hukum yang akan di tegakkan. Atau barangkali mereka sudah tidak percaya lagi terhadap hukum yang berlaku yang mereka anggap tidak akan pernah adil. Tetapi apapun dalihnya, tindakan main hakim sendiri dengan cara membakar manusia adalah sangat tidak di benarkan dan tidak ber peri kemanusiaan.

Di dalam agama Islam, jangankan dalam situasi damai, dalam situasi perang pun ketika terpaksa harus membunuh musuh tidak boleh di lakukan dengan cara yang berlebihan. Sedangkan jika musuh sudah mati jenazahnya tetap harus di hormati, tidak boleh di cabik-cabik, di potong-potong apalagi di bakar. Islam sangat mengharamkan semua itu.

Entah setan jenis apa yang merasuki manusia-manusia kalap itu. Yang ingin memuaskan hawa nafsunya tanpa mempedulikan norma norma kemanusiaan. Tdak sadar bahwa segala perbuatan tidak akan berhenti pada perbuatan itu saja, tetapi pasti akan ada hukum setimpal yang akan di berlakukan pada mereka jika tidak di dunia ini ya di akhirat nanti sebagai pertanggung jawaban.

Tuhan Yang Maha Adil tentu tidak akan pernah tinggal diam atas segala tindakan dan perlakuan dzhalim manusia. Jikaperlakuan  dzhalim itu hanya berhubungan dengan diriNya, Tuhan dengan mudah akan memaafkan jika kita mau meminta ampunan dan bertaubat. Tetapi jika tindakan dzhalim itu menyangkut sesama manusia, sampai kapanpun Tuhan tidak akan memberikan maaf sebelum manusia yang di dzhalimi rela memberikan maaf pada yang mendzhaliminya.

Naudubilahimindzalik.

Sundul

Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 komentar: