Pemilihan Kepala Desa serempak di Kabupaten Magetan tinggal menghitung hari. 188 Desa akan memilih Kepala Desa yang baru besuk Minggu 20 Oktober 2013. Situasi di desa yang mengadakan Pilkades keadaannya semakin memanas. Perang urat saraf dan gesekan antar Calon Kepala desa dan antar Botoh pendukung dari calon semakin sengit. Sudah dapat di perkirakan bahwasannya demokrasi rutin yang diadakan di desa-desa ini sedikit banyak bisa menimbulkan keretakan kerukunan antar warga hanya karena perbedaan pilihan.
Berbeda dengan pemilihan yang lainnya seperti Pemilihan Bupati, Gubernur, Presiden dan Anggota Legislatif. Dampak yang ditimbulkan pada masyarakat tentang perbedaan pilihan tidak terlalu berdampak negatif pada kerukunan masyarakat. Akan tetapi di setiap Pemilihan Kepala Desa sangat terasa sekali perpecahan yang ditimbulkan. Itu semua dikarenakan orang atau calon yang dipilihnya sudah sangat dikenal di desa masing masing dan jangka waktu pemilihannya hanya sekitar 6 tahun. Jadi pergesekan di pilkades sebelumnya kadang masih terbawa ke pemilihan sesudahnya.
Sesuai dengan perkembangan jaman yang sudah sedemikian maju, sekarang ini perang urat saraf yang dilakukan oleh para pendukung masing-masing calon tidak sebatas pada pencarian simpati masyarakat yang dilakukan dari hati ke hati, tetapi sebagian sudah bergeser pada penggunaan kecanggihan teknologi internet khususnya jejaring sosial FB.
Kita semua tahu sebagian besar masyarakat sudah mengenal yang namanya FB. Dan banyak dari desa yang sudah mempunyai group atau fanspage di FB yang dinamakan dengan desanya masing masing untuk interaksi sesama warga yang berada di desa itu sendiri atau yang sedang merantau di daerah lain.
Tetapi sebagian group atau fanspage desa tersebut dalam masa pilkades ini digunakan oleh follower nya untuk ajang memamerkan kehebatan calon jagoannya dan menghujat, memaki dan menjatuhkan calon yang lainnya. Selain itu juga kebebasan menilis dan berbicara di fanspage dipergunakan dengan seenaknya sendiri dan sangat tidak bertanggungjawab. Permusuhan dan situasi memanas antar pendukung bisa saja dimilai dari sebuah group FB.
Seharusnya kita bisa lebih bijaksana menggunakan kemudahan di jejaring sosial sehingga tidak semakin menambah memanasnya situasi desa masing masing menjelang Pemilihan Kepala Desa serempat di Kabupaten Magetan tercinta ini.