Gotong Royong Warga Desa Sundul Menggali Kuburan

Berita Seputar Desa Sundul. Gotong Royong Warga Desa Sundul Menggali Kuburan.
Bila anda pernah berkunjung atau sekedar lewat di Desa Sundul, khususnya pesarean atau kuburan seklatak, dan menjumpai banyak orang yang sedang bergerombol dan nongkrong di area pemakaman tersebut, jangan menganggap mereka sedang melakukan demo atau sedang merencanakan sesuatu. Tetapi mereka sedang menggali liang kubur untuk warga Desa Sundul yang meninggal dunia.
Gotong Royong Warga Desa Sundul Menggali Kuburan
Sarean Seklatak desa Sundul
Di Desa Sundul memang suasana kegotong royongannya masih terasa sangat kental sekali. Termasuk dalam hal mengurusi orang yang meninggal dunia. Sebagian warga melakukan takziyah ke rumah duka untuk membantu mengurusi jenazah, dan memberi support moral dan ikut berbela sungkawa. Sebagian warga yang lain melakukan takziyah dengan pergi ke pemakaman untuk menyiapkan liang lahat untuk mengubur jenazah.

Tidak seperti di daerah perkotaan yang apabila ada orang meninggal harus membayar tukang penggali kuburan untuk menyiapkan liangnya. Tetapi di Desa Sundul cukup dibuat oleh para tetangga yang dengan suka rela menyiapkan segala keperluan yang digunakan untuk mengurus jenazah sampai ke penguburannya.
Gotong Royong Warga Desa Sundul Menggali Kuburan
Wasga Desa Sundul Gotong Royong menyiapkan Liang Lahat

Untuk lebih jelasnya akan kerukunan warga Desa Sundul dalam hal mengurus jenazah, disini aku akan mencoba menerangkan sedikit kronologi tentang apa saja yang dilakukan oleh warga Desa Sundul apabila ada salah satu warganya yang meninggal dunia.

  • Apabila sudah terdengar ada warga yang meninggal, maka tetangga terdekatlah yang secepatnya untuk berdatangan ke rumah duka membantu apa saja yang dibutuhkan untuk kelancaran mengurusi jenazah
  • Ada yang menyiapkan peralatan untuk memandikan jenazah. Beberapa kelompok Yasinan ibu ibu di Desa Sundul sudah menyediakan segala keperluan dan peralatan untuk memandikan dan menkafani jenazah. Jadi tinggal mengambil saja di tempat penyimpanan barang dan alat tersebut
  • Sebagian menyiapkan kursi kursi untuk duduk para pelayat yang takziyah ke rumah duka. Beberapa Rukun Tetangga di Desa Sundul memang sudah memiliki inventaris kursi guna keperluan mendadak seperti itu
  • Satu orang pergi ke rumah Bapak Modin untuk melaporkan kalau ada warga yang meninggal dunia. Bila tidak ada halangan, Bapak Modin lah yang membantu mengkafani jenazah.
  • Satu orang lagi pergi ke masjid untuk mengumumkan kepada semua warga masyarakat kalau  ada salah satu warga yang meninggal dunia dengan menggunakan pengeras suara Masjid
  • Sebagian warga lagi pergi ke pemakaman untuk menyiapkan liang kubur untuk jenazah
Karena kondisi tanah dari areal pemakaman di Desa Sundul yang berbeda beda, ada yang berupa tanah, cadas yang keras, tanah berbatu dan lainnya, biasanya persiapan liang kubur membutuhkan waktu yang berbeda beda. Bila mendapatkan kemudahan biasanya waktu yang digunakan untuk penggalian liang lahat hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Tetapi apabila tidak mendapatkan kemudahan, menggali liang kubur bisa mencapai waktu 8 sampai 12 jam. Biasanya penggalian liang kubur bisa memakan waktu lama apabila ditemukan batu batu yang lumayan agak besar sehingga harus dipecah dahulu sebelum bisa diangkat keatas. Kedalaman liang kubur yang dibuat di Pemakanan Umum seklatak Desa Sundul rata rata 1,25 meter sampai 1,5 meter, tergantung sulit dan tidaknya proses penggalian kuburan.

Inilah sekelumit cerita tentang Gotong Royong Warga Desa Sundul Menggali Kuburan. Semoga cerita ini bisa menambah wawasan anda dan lebih mengenal lagi tentang Desa Sundul dan kehidupan warganya.
Semoga bermanfaat.

Sundul

Artikel Terkait



Comments
2 Comments

2 komentar:

Mang Lembu said...

didesa sifat kegotongroyongan saat salah satu warganya meninggal masih sangat terasa sih kang, demikian juga di cilembu.

salam sehat untuk seluruh warga desa sundul

cak oni said...

patut dilestarikan kang tradisi gotong royong ini kang :D