Citra Diri Dan Pencitraan Diri

Citra Diri Dan Pencitraan Diri
Citra diri atau dalam bahasa kerennya Self image merupakan suatu keadaan atau persepsi dari diri seseorang atas apa yang telah dilakukan. Contohnya saja apabila seseorang itu berperilaku yang baik, jujur, bersahaja dan sifat sifat yang baik yang dilakukan pada masyarakat, sudah pasti dengan sedirinya orang tersebut akan dianggap oleh orang lain mempunyai citra diri yang baik.

Banyak orang menganggap bahwa citra diri itu tidak begitu penting. Karena memang sesungguhnya seseorang itu tidak bisa menilai citra dirinya sendiri. Hanya orang orang disekitarnya dan juga orang yang mengenalnya saja yang bisa memberikan nilai untuk citra diri seseorang. Jadi bila harus ada citra diri untuk mereka, maka biarkanlah citra diri itu terbentuk dengan apa adanya dan berjalan sengan sewajarnya sesuai dengan apa yang telah dia lakukan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tetapi tidak bisa dipungkiri juga bahwasannya banyak juga orang yang berpandangan bahwa citra diri itu sangatlah penting bagi pribadinya sehingga mereka dengan sengaja melakukan langkah langkah atau tindakan yang yang bisa membuat mereka mendapatkan identitas diri, sehingga orang lain memberikan persepsi atau pencitraan kepada dirinya sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Hal seperti itu bisa dikatakan mencari citra diri atau mencari pengAKUan yang dipaksakan atau bahasa mudahnya adalah Pencitraan diri.

Pada dasarnya pencitraan diri itu sah sah saja dan tidak ada yang melarang. Tetapi adakalanya seseorang mencitrakan dirinya dengan terlalu over atau berlebihan sehingga mungkin saja hal yang mereka lakukan tidak sesuai dengan pribadi mereka yang sesunggunya.

Misalnya saja seseorang yang pengin dikatakan sebagai anak gaul. Untuk mendapatkan pengakuan atau citra diri sebagai anak gaul, dia memaksakan diri melakukan hal hal yang instan seperti bergaya ala PUNK atau ROCKER sehingga malahan terlihat seperti orang aneh dan nganeh nganehi. Dan yang didapat bukannya persepsi sebagai anak gaul tetapi hanya sebagai bahan tertawaan orang lain.
Contoh lain apabila seseorang pengen mendapatkan citra diri atau pengakuan sebagai seorang pahlawan, tetapi dia melakukannya dengan cara over atau memaksakan diri menunjukkan kepada orang lain tentang kepahlawanannya, maka yang didapatkan bukannya pengakuan sebagai seorang pahlawan, tetapi yang didapatkan hanya persepsi hahwa dia adalah pahlawan yang kesiangan.

Dari apa yang telah tertulis diatas bisa disimpulkan bahwa kita tidak seharusnya menilai Citra diri kita sendiri. Biarkan saja orang lain yang menilai akan citra diri kita dengan apa adanya. Apabila pengen mendapatkan citra diri yang baik, ya lakukan saja apa yang baik baik sesuai dengan kemampuan kita. Biarlah citra diri kita muncul dengan sendirinya tanpa harus dibuat buat. Karena kebanyakan pencitraan diri atau citra diri yang dibuat buat tidak akan berlangsung lama, karena hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian yang sesungguhnya.

Penting atau tidak penting, biarkanlah citra diri tercipta apa adanya.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
4 Comments

4 komentar:

Kang Muroi said...

saya setuju mas, seseorang tidaklah mungkin menilai dirinya sendiri..ibarat pepatah gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak

Andik Rasida said...

Yang penting tidak menjustifikasi dan menghukumi benar atau salah seseorang, kritik boleh, asal tidak melecehkan!

cak oni said...

izin menyimak kang ,, tentang self image ini

mbogo.net said...

Mantab, sundul dulu ach..!