Tidak Dilayani di RSUD dr Sayidiman Magetan, Wanita Hamil Meninggal
"Mudah-mudahan pelayanan perawat dan para medis disini sudah sesuai dengan protap (prosedur tetap),"kata Ehud Alawy kepada Surya (tribunnews group).
pengalaman saya sendiri di RSUD SAYIDIMAN saat tangan saya fraktur/ patah. waktu itu saya jatuh saat bermain futsal di sekolah jam pelajaran olahraga. Tangan kiri ku menahan badan ketika terjatuh ke belakang, dan seketika itu saya melihat posisi tangan (dekat pergelangan) tampak meleset. singkat cerita, saya dibawa ke IGD RSUD SAYIDIMAN untuk di rontgen apakah terjadi fraktur pada tangan saya. Saya harus menunggu lama untuk di foto rontgen. Setelah 1 jam menunggu akhirnya namaku dipanggil dan dituntun menuju ruang radiologi untuk foto rontgen. Akhirnya hasil rontgen keluar, salah satu perawat disana pun mulai membaca hasil nya. "dok, gimana hasil rontgen nya apa ada yang patah ?", Kakak ku menanyakan hasil rontgen. "ini hanya retak saja, tidak patah", jawabnya dengan wajah yg ragu dan tidak meyakinkan. "Apakah ini perlu di operasi dok ?", kembali kakak ku bertanya. "oohh ini tidak perlu di operasi kok mbak", ujar dokternya. namun, dari pihak keluarga saya masih ragu dengan pembacaan hasil rontgen oleh perawat tsb. Keesokan harinya saya dibawa ke RSUI KUSTATI di SOLO, dengan membawakan hasil rontgen dari RSUD MAGETAN. Dari pihak KUSTATI memberi penjelasan bahwa tangan saya patah, namun posisi tulang masih bagus (fraktur Antiibrachi) dan harus di operasi. Akhirnya hari itu juga saya dioperasi dan dilakukan pemasangan 2 pen di tangan.
#bisa dijadikan kesimpulan, RSUD SAYIDIMAN memang jauh dari pelayanan prima serta tenaga perawatnya yang kurang professional..
Sungguh ironis... sampai kapan pelayanan rumah sakit ini benar-benar ikhlas untuk rakyat. Orang sakit datang kesana untuk berobat kok malah di persulit.
Kayaknya banyak sih kejadian yang tidak diungkapkan mengenai RUD Magetan ini, misalnya ada orang yang sakikit ceguken, setelah opname 3 hari diagnosanya kok menjadi sakit tifus, karena hal ini oleh keluarga si sakit minta untuk di keluar pindah ke Madiun, ternyata di sana diberi obat ceguken dan al hasil sehari sembuh! untung tidak di minum obat tiffusnya!hehe
Kalau di pikir pikir .............
Apa namanya harus di ganti saja dengan Rumah Sehat. Biar yang berobat di situ cepet sehat
Satu lagi orang miskin menjadi korban akibat dari buruknya pelayanan/perlakuan.
Saya sering mendengar askin dan askes selalu disepelekan, sungguh memprihatinkan