Pilkada dan Perang Antar Botoh

Pilkada Magetan dan Perang Botoh
Pilkada di Kabupaten Magetan semakin dekat. Tetapi gaungnya masih belum terasa. Masyarakat di pedesaan kebanyakan masih belum bisa menentukan pilihannya kelak di hari coblosan Pemilihan Bupati (PilBup) tanggal 24 April 2013 mendatang. Dari ke tiga pasangan calon Bupati dan wakil Bupati yang maju ke PilBup Magetan kali ini yaitu : Nanik Karsini yang berpasangan dengan Sugiho Pramono, H. Sumantri yang berpasangan dengan Samsi dan Djoko Prabowo yang berpasangan dengan Hartoto masi belum tampak ada kegiatan yang signifikan untuk mensosialisasikan pencalonannya kepada warga masyarakat. Jadi kebanyakan masyarakat masih belum mengetahui seperti apa dan bagaimana calon bupati yang ikut coblosan di bulan April mendatang. Jangankan ingin mengetahui bagaimana visi dan misi yang ditawarkan oleh calon Bupati dan Wakil Bupati tersebut. Ingin mengetahui atau mendapatkan info seperti apa profil dari beliau beliau ini saja sangat sulit didapatkan.

Mungkin dalam Pilkada atau Pilbup Kabupaten Magetan April mendatang nasibnya masih seperti pilkada sebelumnya atau pilkada pilkada lainnya, yaitu masyarakat tidak bisa memilih pemimpin mereka tidak didasarkan pada visi dan misi yang ditawarkan. Akan tetapi masyarakat dalam mencoblos lebih banyak dipengaruhi oleh pengaruh dari para botoh dari masing masing pasangan calon.

Seperti yang telah dirasakan pada pilkada sebelumnya, memang peran dari para botoh terlihat amat sangat menentukan jadi dan tidaknya pasangan calon menjadi pemenang di pilkada. Perekrutan orang orang yang tepat di setiap desa untuk mencari dukungan pemilih  (botoh) amat sangat menentukan para kandidat untuk memenangi di setiap pencoblosan. Jadi bisa dikatakan bahwa kepiawaian botoh dalam mengambil hati pemilih lah yang menentukan kemenangan, bukannya visi dan misi yang ditawarkan untuk kemajuan daerah.

Kalau hal seperti itu masih terus berlangsung, sepertinya akan selau ada persaingan dan "perang" antar para botoh untuk memperebutkan massa pemilih. Hal seperti itu bisa jadi akan berdampak tidak baik bagi kerukunan hidup bermasyarakat, karena gesekan antara mereka akan semakin memanas seiring semakin dekatnya hari "H" pencoblosan, dan bisa jadi gesekan tersebut masih berlanjut setelah pencoblosan.

Semoga pada pemilihan Bupati Magetan yang masih 2 bulan ini masih bisa memberikan waktu kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi sebanyak banyaknya tentang calon bupati dan wakil bupati yang ada sehingga masyarakat bisa menentukan pilihannya sendiri dengan tepat berdasarkan program program yang ditawarkan oleh para pasangan calon bukan karena pengaruh dan pendekatan para botoh yang sudah pasti hanya mampu memberikan gambaran yang sedikit tentang calonnya dan dengan menjatuhkan calon yang lainnya. Semoga masyarakat dalam memilih pemimpinnya buka karena uang.

Semoga tanggal 24 April 2013 mendatang bisa dijadikan moment Magetan untuk mendapatkan pemimpin yang benar benar amanah dalam memajukan pembangunan Magetan tercinta di segala bidang sehingga masyarakat Magetan menjadi lebih makmur, aman, damai dan kehidupan masyarakatnya lebih sejahtera. Aamiin.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
4 Comments

4 komentar:

cak oni said...

moga pilkada nya berjalan lancar ya kang . . amin dan mendapat pilihan yang tepat

Anonymous said...

jare mbahku, nek gak uleh duwet soko coblosan, mending kerjo wae timbang nyoblos,

Unknown said...

nek ono sing ngewehi duwek di tompo wae, tapi pilihane kudu sesuai dengan hati nurani.

BangZae said...

saya berharap kedepan magetan lebih baik