Patut Berterima Kasih Pada Pemulung

Patut Berterima Kasih Pada Pemulung
Pada setiap acara di tempat terbuka yang melibatkan banyak orang yang langsung mengikuti acara tersebut ataupun hanya sebagai penonton pasti meninggalkan sampah. Entah itu sampah dari acara tersebut atau dari sisa sisa makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang. Apalagi acara tersebut berpusat di tempat terbuka yang luas semisal stadion atau lapangan dan alun alun.

Misalnya saja acara yang baru saja diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Magetan yang mengadakan lomba drum band yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Kemenag. Semua sekolah Madrasah dari Ibtidaiyah, Sanawiyan dan Aliyah se-Kabupaten Magetan yang mempunyai drum band mengikuti acara di Hari Bakti ke 69 Kemenag tersebut. Akhir dari iring-iringan drumband tersebut dipusatkan di Alun-Alun Magetan. Ribuan orang dari panitia, pihak sekolah, anggota keluarga peserta dan para penontom semuanya berkumpul di situ.

Tidak ayal lagi saat acara masih berlangsung dan setelah acara selesai banyak sampah yang berserakan dari sisa bungkusan nasi, botol air minum kemasan dan sampah lainnya tercecer di mana-mana. Seperti biasa di acara terbuka seperti ini pasti dimanfaatkan oleh para pemulung untuk mengumpulkan sampah yang sekiranya bisa dijualnya. Entah seperti apa pemandangan akhir acara apabila tidak ada para pemulung yang memunguti sampah tersebut.
Walaupun tidak semua sampat diambilnya, paling tidak apa yang dilakukan bisa mengurangi banyaknya sampah yang berserakan.

Jadi sudah sepatutnya kita mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemulung semuanya. Karena keberadaan mereka sangat mengurangi sampah sisa acara dan sudah pasti mengurangi beban kerja para anggota kebersihan dalam tugasnya membersihkan kotoran dan sampah sehingga tempat pelaksanaan acara bisa bersih kembali seperti sebelumnya.

Terima Kasih Bapak dan Ibu serta Saudara pemulung.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 komentar: