Sawang Sinawang : Kelihatannya Orang Lain Selalu Bahagia

Sawang Sinawang : Kelihatannya Orang Lain Selalu Bahagia
Sawang sinawang. Apabila kita melihat kehidupan orang lain yang sering muncul pada pikiran kita adalah anggapan bahwa orang lain itu hidupnya selalu bahagia, banyak kemudahan yang didapatkannya, banyak kenikmatan hidup yang dia miliki dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari hari sering muncul pernyataan dari sawang sinawang tersebut diantaranya : Kelihatannya dia selalu bahagia, enak ya jadi seperti dia, Andai aku bisa seperti dia, dan banyak lagi pernyataan yang serupa itu. Tetapi kebanyakan pernyataan seperti itu muncul dari kesimpulan melihat sisi luar orang lain yang tampak setiap harinya, dan tidak pernah tahu dengan apa yang ada di kehidupanya yang sesungguhnya.

Contohnya saja : 
Si A yang hanya pegawai rendahan memandang Si B yang menjadi bosnya selalu hidup bahagia, rumahnya bagus dan mewah, istrinya cantik, punya mobil, uangnya banyak dan segala apa yang diinginkan pasti kesampaian. Dan Si A merasa dirinya tidak pernah beruntung, rumahnya kecil dan apa adanya, istrinya kurang cantik, kebutuhan keluarganya hanya dari gaji bulanannya yang sering tidak mencukupi, kemana mana hanya bisa naik motor, panas, kehujanan dan hal hal yang dirasakan tidak mengenakkan.
Si B juga memandang pegawainya yang namanya Si A hidupnya selalu bahagia, istrinya sabar dan setia, anak anaknya sholeh dan taat kepada orang tuanya, Tidurnya nyenyak yang bisa dilihat dari kebugarannya saat datang di kantor. Sedangkan Si B sebagai seorang bos merasa tidak pernah bahagia karena selalu merasa gelisah, memikirkan hutang perusahaan, istrinya sering pulang malam, anak anaknya bandel bandel, sulit tidur, dan banyak lagi hal yang tidak diinginkannya.

Dari contoh diatas bisa disimpulkan bahwa manusia itu hanya bisa memandang kemudahan dan kenikmatan dari orang lain itu karena tidak mengetahui yang sesungguhnya tentang kehidupan orang lain. Yang bisa dibaca dan diperhatikan hanyalah sisi luarnya yang tampak setiap harinya.

Tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada kehidupan manusia yang selalu mudah. Masing masing pribadi pasti punya sisi positif dan juga pasti punya sisi negatif. Siapapun pasti punya kelebihan dan juga kekurangan.
Jadi kebiasaan sawang sinawang akan lebih baik kita jauhi, karena sawang sinawang hanya akan memunculkan angan angan semu dan berandai andai yang berlebihan.

Seperti pada contoh diatas, belum tentu Si A akan lebih bahagia apabila dia pada posisi Si B. Begitu juga sebaliknya belum tentu Si B bisa lebih bahagia apabila menempati posisi Si A.
Allah itu Maha Tahu. Allah tahu apa yang terbaik untuk umatNYA. Belum tentu apa yang kita anggap baik dan enak bisa membawa kebaikan pada diri kita.

Setiap orang di dunia ini oleh Allah diberi kemampuan yang berbeda beda seperti kemampuan menanggung masalah, kemampuan berfikir, dan sebagainya. Jadi yakinilah apa yang kita jalani sekarang ini, itu memang yang terbaik untuk kita. Kalau kita hidup masih dalam kekurangan, untuk bisa makan harus kerja banting tulang, hidup pas pasan, dan seterusnya, mungkin saja itu memang yang terbaik untuk kita. Belum tentu kita mampu menanggung beban seperti beban orang lain yang kita anggap penuh dengan kemudahan.
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. Semakin tinggi kehidupan seseorang pastinya juga semakin besar beban yang akan ditanggungnya. Kalau ada angin kencang, pohon yang tinggi akan semakin rentan akan resiko rusaknya. Karena beban yang berat memungkinkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti dahannya patah, atau mungkin juga bisa roboh. Begitu juga pada kehidupan manusia. Semakin memuncak hidupnya, resiko terjatuh akan semakin besar juga.

Semua orang ingin bahagia. Tetapi kebahagiaan itu belum tentu bisa kita dapatkan apabila kita menjadi seperti orang lain. Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan adalah kita harus belajar bersyukur dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. Kita juga harus senantiasa berdo'a dan terus berusaha untuk merubah segala kekurangan kita biar bisa menjadi yang lebih baik lagi.
Menjadi diri sendiri dan selalu mensyukuri hidup ini adalah yang terbaik. Daripada kita berandai andai untuk menjadi orang lain. Karena hal seperti itu sungguh tidak mungkin.

Sawang sinawang urusan dunia, itu sia sia belaka.
Dalamnya laut dapat diduga, dalam hari orang lain tidak ada yang tahu.

Tetap semangat.

Sundul

Artikel Terkait



Comments
3 Comments

3 komentar:

Unknown said...

Intinya " Sabar Lan Nrimo Ing Pandum"

#Saestu Meniko :D

Wulan Tsukie said...

La in syakartum la
azidannakum wa la in kafartum inna adzabi la syadid
(QS Ibrahim/14: 7) :D
jurus jitu ingat2 itu :D #bagiku

cak oni said...

yang penting ikhlas atas semua yang sedang di dapat kang jangan iri dengan orang lain