Kenangan : Mencari Juwed di Gunung Bancak

Kenangan : Mencari Juwed di Gunung Bancak
Kalau melihat gambar juwed di google, aku selalu ingat akan masa kanak kanak dulu. Sering bila musim juwed berbuah, bersama dengan teman teman berpetualang di Gunung Bancak Magetan untuk mencari buah juwed. Biasanya juwed berbuah pada awal awal musim penghujan. Memang banyak pohon juwed tumbuh di gunung Bancak. Tetapi dulu kalau mencari juwed lebih suka di daerah Suci yang berada di wilayah Desa Banjarpanjang, Kecamatan Kawedanan Magetan. Di sana memang sangat banyak pohon juwednya. Selain itu, letaknya yang tidak jauh dengan jalan desa sehingga tidak harus susah susah mendaki gunung.

Selain di daerah Suci, kami juga biasa mencari juwed di sekitar bukit Semunu dan Sekelir. Biasanya kalau mencari di situ, kami sambil mencari jambu monyet/mente, mangga yang juga banyak tumbuh di daerah situ. Sebenarnya pohon juwed, Jambu monyet/mente dan mangga itu tumbuh di tanah milik perorangan. Tetapi buah juwed dan beberapa jenis mangga tidak dikomersialkan, sehingga siapapun bebas untuk memetiknya.
Ada beberapa jenis juwed yang sampai sekarang masih aku ingat betul sebutannya yang umum dalam bahasa pergaulan kami. Diantaranya ada juwed " KEBO ". Juwed ini adalah juwed yang paling besar buahnya. Tetapi ada kekurangan di balik besar fisiknya. Juwed kebo ini kalau tidak masak benar rasanya sedikit kecut atau masam. Ada juga juwed yang dijuluki dengan nama juwed " KRUCIL ". Juwed jenis ini bentuknya kecil kecil, buahnya sangat banyak, tetapi manis dan hampir tidak ada rasa masamnya/ kecut dan sering tidak ada bijinya.

Bagi yang belum pernah makan juwed, mungkin ini perlu diketahui, kalau kita makan juwed sudah pasti bibir dan gigi kita bisa berwarna kebiruan. Air buah juwed kalau kena baju khususnya baju putih akan meninggalkan bekas warna kebiruan dan sulit untuk dihilangkan.

Seiring perkembangan jaman, anak sekarang sepertinya sudah tidak tertarik lagi dengan buah yang namanya juwed ini. Mungkin juga karena masanya sudah tidak seperti aku dan temanku dulu. Kalau dulu anak anak suka berpetualang ke gunung dan bukit, tetapi anak sekarang lebih suka bermain ke tempat tempat wisata yang lebih modern seperti kolam renang, taman ria dan sebagainya.
Tetapi mungkin juga karena kondisi Gunung Bancak yang tidak seperti dahulu. Kalau dahulu masih banyak ladang ladang yang digarap oleh pemiliknya, tetapi sekarang hampir semuanya sudah ditanami pohon pohon yang produktif sehingga Gunung Banyak sudah berubah laksana hutan belantara. Jadi kalau musih penghujan sangat sulit untuk menembus semak semak karena terlalu lebatnya belukar yang ada.

Tetapi sepertinya pohon juwed masih tetap eksis tumbuh di gunung Bancak. Terbukti saat aku mencoba berpetualang melintasi jalan yang menbelah pegunungan Bancak antara Desa Krowe Kecamatan Lembeyan dengan Desa Ngentep kecamatan Kawedanan ( Baca ceritanya di SINI ), aku masih menjumpai beberapa pohon juwed yang tumbuh di pinggir jalan pegunungan tersebut dan buahnya sangat banyak.

Inilah sekelumit cerita tentang buah juwed di masa kanak kanakku dulu.
Bagaimana denga cerita masa kecil Anda ?
Sundul

Artikel Terkait



Comments
5 Comments

5 komentar:

mbogo.net said...

Jadi teringat masa kecil dulu saat ke pasarean dan memetik buah duet serta mangga.

cak oni said...

ngebolang ya kang :) ,, seru tu

Unknown said...

yen kopdar gowo o duwet ya mas nggo camilan :-)

Admin said...

tulisan begitu padat buat pusing baca om

Andik Rasida said...

Enake di kopyok, dicampur garam sedikit! opyok opyok! Lezat!