Cerita horor yang kocak dan lucu.
Diawali dengan cerita seorang kakek yang sudah tua berpesan atau berwasiat kepada anaknya, bila sudah tiba saatnya dia meninggal atau mati, dia ingin dukuburkan di sawah mereka yang berada di atas bukit. Dan sang anak mengiyakan pesan orang tuanya tersebut.
MAYAT ENGGAN DI KUBUR
Suatu hari kakek tua tersebut meninggal dunia. Sang anak yang menerima pesan dari ayahnya tersebut seakan tidak memperdulikan apa yang diminta ayahnya semasa masih hidup. Di pikirnya permintaan itu terkesan mengada ada karena apabila ayahnya dikuburkan di sawah di atas bukit itu, pastinya akan sangat merepotkan bagi dia dan juga para tetangganya yang biasa saling membantu mempersiapkan segala kebutuhan apabila ada warga atau tetangganya yang meninggal. Jadi tempat yang dipersiapkan untuk mengubur jasad sang kakek tetap di are pemakaman kampung tersebut. Walaupun hujan rintik rintik tetap saja para warga setempat menggali liang kuburan untuk menguburkan mayat sang kakek tersebut. Akhirnya baru selepas Isya' penggalian liang lahat selesai dikerjakan. Mayat sang kakekpun siap untuk diberangkatkan ke pemakaman.
Dengan keranda dan diiringi oleh doa doa dari keluarga, kerabat dan para tetangga mayat sang kakek di pikul ke pemakaman dimana liang lahat dibuat. Hujan rintik rintik yang terus menerus mengguyur kampung tersebut membuat jalanan yang menuju makam menjadi sangat licin. Dengan penerangan lampu petromak orang orang yang memikul keranda berjalan sangat cepat. Berbeda dengan para pengiring jenasah yang dibelakangnya. Keadaan yang gelap pekat dengan hanya membawa lampu senter seadanya serta licinnya jalan tanah yang dilalui membuat mereka berjalan sangat lambat dan membuat jarak dengan pemikul jenasah menjadi sangat jauh. Di tengah perjalanan rombongan pengiring itu serempak berhenti mendadak. Di depannya ada sesosok putih berdiri di tengah jalan. Setelah diamat amati dengan bantuan lampu senter redup tampaklah sesosok pocong yang berdiri tegak menghadang jalannya. Dengan berteriak POoooCOooonGGG, Sontak saja mereka kocar kacir lari berbalik arah dan tidak mau melanjutkan perjalanannya ke makam.
Rombongan yang di depan beserta pemikul keranda mayat akhirnya sampai juga di pemakaman. Seperti biasa kerandapun diletakkan di samping liang lahat untuk siap siap untuk memasukkan mayat ke liang. Semua orang yang ada di pemakaman terkejut dan keheranan. Karena setelah dibuka ternyata mayat si kakek sudah tidak ada. Banyak yang menyeletuk, apakah tadi lupa tidak di ikat dengan kerandanya. Banyak dari mereka yang meyakinkan bahwa jenasah tadi sudah diikat kuat di keranda biar waktu dipikul tidak bergoyang. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali sambil mencari mayat sang kakek. Siapa tahu terjatuh di tengah perjalanan.
Di tengah jalan terlihat sosok putih berdiri tegak. Mereka terkejut melihat sosok putih tersebut. Ada pooocoooonngggggg ... Tetapi rasa takut mereka berusaha untuk diredamnya. Mungkin itu mayat sang kakek, kata salah seorang dari mereka. Setelah didepati perlahan lahan, Ternyata benar adanya, itu mayat si kakek. Mereka semua heran mengapa mayatnya bisa terjatuh dan yang lebih mengherankan lagi posisi mayatnya tetap tegak berdiri. Merekapun memasukkan kembali mayat tersebut ke beranda dan memikulnya kembali ke pemakaman. Lagi lagi mayat itu jatuh lagi dan tetap berdiri tegak seperti posisi yang tadi. Mereka semua semakin terheran heran seakan akan kakek tersebut enggan untuk dikuburkan.
Apa mungkin ya kakek tidak mau dimakamkan di pemakaman, karena kakek berpesan dia ingin di makamkan di sawahnya di atas bukit, kata salah seorang cucunya. Akhirnya mereka sepakat untuk membawa kembali mayat si kakek pulang dan menguburkan dia di tempat yang diinginkannya seperti yang pernah dia wasiatkan.
" Cerita horor yang kocak dan lucu ini terinspirasi dari kisah nyata yang pernah terjadi di sebuah kampung "