Efek Negatif Keberadaan Warung di Jalan Tembus Magetan

Keberadaan Jalan tembus yang menghubungkan Kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang melintas di Gunung lawu ini sungguh membawa banyak manfaat. Selain memperlancar arus lalu lintas yang menghubungkan 2 propinsi ini juga menumbuhkan perekonomian yang lumayan bagus untuk masyarakat. Pertanian yang berada di sepanjang jalan tenbus Magetan semakin tertata dengan rapi sehingga bisa menghasilkan produk pertanian yang bisa jadi andalan Kabupaten Magetan seperti wisata kebun strowberry.

Keberadaan Jalan Tembus Magetan juga memunculkan usaha usaha warung yang semakin banyak berjajar di sepanjang pinggir jalan. Sudah pasti semua itu bisa meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya.

Pacaran di Warung Jalan Tembus Magetan
Sepasang ABG usia sekolah sedang pacaran
Tetapi ada efek negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan warung warung yang ada di sepanjang Jalan Tembus Magetan itu.  Begitu banyaknya warung yang ada dan tidak setiap hari warung warung itu buka, maka tempat tempat seperti tiu banyak dimanfaatkan oleh orang orang atau abg abg yang masih usia sekolah sebagai tempat arena pacaran. Dengan tempat dan suasana yang sepi serta tidak adanya pengawasan dari pemilik warung sehingga tempat seperti itu sepertinya selalu menjadi pilihan para anak ABG yang masih belia untuk bermesra mesraan. Bisa di bayangkan bagaimana kelanjutannya bila sepasang abg sedang di mabuk cinta berada di suasana dan kondisi seperti itu. Sudah pasti akan banyak setan yang berkumpul nongkrong di situ dan akhirnya akan hohohihe juga mereka.

Fenomena seperti itu seharusnya cepat direspon dan disikapi oleh yang berwenang sehingga kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh para ABG ini bisa dikendalikan untuk tetap menjaga moral dan mental anak bangsa biar tidak semakin terjerumus ke perlakuan yang menyimpang seperti itu.

PENGALAMAN PRIBADI

Suatu hari aku dan keluargaku pulang dari Kota Solo melalui Jalan Tembus Karanganyar Magetan. Karena suasana berkabut dan dingin, menjelang magrib kami memutuskan untuk istirahat di sebuah warung sambil menghangatkan tubuh dengan segelas kopi sambil menikmati panorama Telaga Sarangan yang terlihat jelas dari warung yang memang di bangun agar pengunjungnya bisa melihar telaga sarangan. Salah satu keluargaku keluar untuk memotret panorama yang ada. Setelah selesai memotret dia kembali ke warung. Dia iseng melihat warung  yang berada di sebelah warung tempat kami ngopi yang kebetulan saat itu tutup atau tidak jualan. Dia terkejut karena di teras belakang yang menghadap ke telaga ada sepasang ABG yang masih usia anak SMA sedang pacaran.

Dari pengalaman di atas, bisa di bayangkan apa yang akan terjadi saat selanjutnya. Padahal waktu itu hari sudah semakin gelap. Jalanan mulai sepi dan berkabut.

Berikan pendapat dan opini anda di Kolom Komentar. Terima Kasih.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
4 Comments

4 komentar:

Andik Rasida said...

Trus Enaknya gimana ngaturnya ya agas semuanya di untungkan?!

Unknown said...

Seandainya setiap warung ada pintunya dari depan yang bisa di kunci, mungkin itu akan lebih baik. Yang di khawatirkan bisa saja itu juga dijadikan ladang bisnis, sengaja menyediakan tempat seperti itu

mbogo.net said...

semoga tidak ada efek negatifnya bagi para pelajar. Amin.

Anonymous said...

sensational77
sensational77