Main Cublak-Cublak Suweng, Yuk?
Masih ingat permainan tradisional yang mudah dimainkan waktu kita masih kanak-kanak? cublak-cublak suweng, salah satunya. Permainan tradisional dari Jawa Tengah ini terbilang cukup menarik dan letak keseruannya adalah para pemain bisa sambil bernyanyi, tentunya dalam bahasa Jawa.
Masih ingat permainan tradisional yang mudah dimainkan waktu kita masih kanak-kanak? cublak-cublak suweng, salah satunya. Permainan tradisional dari Jawa Tengah ini terbilang cukup menarik dan letak keseruannya adalah para pemain bisa sambil bernyanyi, tentunya dalam bahasa Jawa.
Permainan ini dimainkan oleh beberapa orang, minimal tiga tetapi lebih baik lagi kalau beramai-ramai, antara enam sampai delapan orang. Tujuan dari permainan ini adalah menemukan anting (suweng) milik Pak Empo yang disembunyikan seseorang.
Sebelum dimulai, para pemain berkumpul untuk menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo dengan cara pingsut atau undian biasa. Sudah menemukan siapa yang menjadi Pak Empo, lalu mereka duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung Pak Empo.
Sebelum dimulai, para pemain berkumpul untuk menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo dengan cara pingsut atau undian biasa. Sudah menemukan siapa yang menjadi Pak Empo, lalu mereka duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung Pak Empo.
Kemudian, salah seorang dari mereka mengambil kerikil atau benda kecil yang dianggap sebagai anting. Dan, permainan pun dimulai. Secara bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil mengitari kerikil dari telapak tangan satu ke yang lainnya, hingga lagu selesai.
Untuk Pak Empo, saat bait terakhir yang berbunyi sir sir pong dele gosong, maka ia harus bangun dan pemain lainnya berpura-pura menyembunyikan kerikil dengan cara mengepal kedua tangan. Hal ini untuk mengecoh Pak Empo yang sedang mencari anting atau kerikil. Bait lagu terakhir terus dinyanyikan hingga Pak Empo menunjuk satu orang yang dianggap menyembunyikan anting.
Ketika pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi. Namun, saat Pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya, orang itu lantas berganti peran menjadi pak Empo.
Sumber www.aktual.co