Pohon Secang


Secang.Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.

Nama Lokal :
Secang, kayu secang, soga jawa 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, batu darah (TBC), luka dalam, sifilis, darah kotor,; Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah; Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.;

Pemanfaatan Tanaman Obat Secang :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Kayu. Kulitnya dibuang, dipotong-potong lalu dikeringkan.


PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-9 g, direbus.
Pemakaian luar: Kayu direbus, airnya untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang meradang.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pembersih darah:
Kerokan kayu ditambah ketumbar dan daun trawas, rebus.

2. Diare / mencret:
5 g kayu dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
selama 15 menit. Setelah dingin disaring, dibagi menjadi 2 bagian.
Minum pagi dan sore hari.

3. Batuk darah pada TBC:
1 1/2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya,
rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas, Setelah
dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

4. Radang salaput lendir mata:
2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, airnya dipakai untuk merambang mata yang sakit.

5. Berak darah:
1 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Sepat tidak berbau. Menghentikan perdarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik. KANDUNGAN KIMIA: Kayu: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.

wedang secang
Resep Minuman Segar
Wedang Secang
Minuman hangat / kreasi jamu

Minuman ini menyehatkan dan memiliki rasa yang manis serta membuat tenggorokan menjadi hangat. Sangat pas di minum di kala hujan dan menemani di waktu begadang.

Bahan :

1. 5 biji Cabe Jawa
2. 5 biji Kemukus
3. 5 biji Kapulaga
4. 5 biji cengkeh
5. 1 ruas jari jahe, dibakar
6. 1 batang sereh (putihnya saja)
7. 1 potong kayu manis secukupnya
8. 1 jumput kayu secang secukupnya
9. 5 gelas air putih
10. gula batu/gula pasir/madu secukupnya

Cara Membuat :

1. Semua bahan kecuali kayu secang dan gula dicuci bersih dan direbus dengan api kecil agar zat yang terkandung di dalamnya dapat keluar dengan sempurna. Setelah air berwarna kecoklatan dan berbau harum, masukkan kayu secang dan panci ditutup hingga air mendidih dan berwarna kemerahan.
2. Tambahkan gula atau madu sesuai selera.

Note :

1. Untuk merebusnya, sebaiknya gunakan alat perebus yang terbuat dari gerabah yang terbuat dari tanah liat karena gerabah bisa mempertahankan aroma dari wedang secang
2. Sajikan wedang secang dalam poci tanah. Dijamin lebih nikmat dan lebih terasa tradisional.
3. Sebaiknya menggunakan madu sebagai pemanis bagi penderita penyakit diabetes.

Manfaat Secang :

1. Secang mempunyai efek farmakologis menghentikan perdarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik.
2. Secang mempunyai warna merah alami didalamnya mengandung zat: safrol, tanin, phenil prophil acetat, karminatif, dan stomakik. Zat – zat tersebut bermanfaat untuk : mengurangi stres, melonggarkan pernapasan, menambah nafsu makan, kaki tangan berkeringat, pemecah gas dalam perut, memperbaiki pencernaan dan asma.
3. Selain itu juga dapat mengatasi gangguan pembuluh darah koroner yang menyempit dan juga berfungsi mengurangi tekanan darah sehingga peredaran darah menjadi lancar.

Kandungan kimia : Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.
Sundul

Artikel Terkait



Comments
5 Comments

5 komentar:

a said...

thanx infonya sob.!
Buat nmbah refrensi

Unknown said...

pohon secang seperti apa yah?
aku baru tahu..
nanti saya tanya, apakah didaerah saya ada ga, soalnya aku tertarik dengan phon tersbut..
terima kasih banyak info dan ilmunya sahabatku yang baik..

Anak Rantau said...

Sering lihat, tapi gak tahu kalo namanya secang sob hehehee... buat bahan pewarna ya.

Unknown said...

ternyata bnyk juga manfaatnya :)

Unknown said...

Mantap blognya infonya siiip bermanfaat