Sekarat

SEKARAT

Bila janji telah menghampiri
Tatapan mata tak lagi tajam menerjang
Tubuh yang kokoh tak lagi sombong
Pikiran tidak lagi liar bergelimang nafsu

Hanya sesal menerjang perih
Menghujam dalam di relung hati
Segala hingar bingar telah menjauh pergi
Yang ada hanya hitam 
Kelam pekat
Dingin mecekam

Sendiri ...........................
Hampa tiada batas
Kekosongan yang tiada bertepi
Sendiri tiada akhir

Tak butuh lagi gemerlapnya dunia
Karena semua hanyalah gombal
Indahnya tiada arti disini
Hanya seberkas cahaya yang dibutuhkan
Sebagai penuntun jalan pulang
Untuk kembali kepada Tuhan

Ya Allah , jadikanlah di ruang hatiku cahaya
Jadikan di lisanku cahaya
Jadikan dalam pendengaranku cahaya
Dan jadikan pada pengelihatanku cahaya
Jadikan dari belakangku cahaya
Dan depanku cahaya
Jadikan dari atasku cahaya
Dan jadikan dari bawahku cahaya
Ya Allah , karuniakan padaku cahaya

Artikel Terkait



Comments
8 Comments

8 komentar:

aida said...

cahaya itu akan ada disekitar kita
kelak didalam goa
jika kita menyulutnya dari sekarang
dengan memperbanyak amalan bacaan Al-Qur'an

sapaku untukmu

pengisah said...

iya sobat , sakrat bila telah datang masanya

Unknown said...

gimana tuh yah ?? menyakitkan gak yah ??
hehehe

Hzndi said...

Bgus gan artikelnya

Syaifullah sip said...

buat yg komen diatasku
Ini bukan artikel. Ini puisi...

Selamat malam untuk penciptanya
Indah dan membuat ku berfikir untuk berbuat lebih banyak dlm hidup ini sebelum nafas ini terhenti. Agar tak ada penyesalam

Prasetyo Budi said...

cahaya, cahaya semuapun tanpa cahaya apa jadinya, sungguh menyentuh puisinya mas bro. buat merinding,

Unknown said...

Cahaya itu pasti datang untk orang yang berkemauan keras Gan.
Wueh ternyata Sundul asik juga bila berpuisi.
Nice share kawan,makasih ya,happy blogging.

Telaga Pandan said...

Mantab brad... lanjutkan..
Sukse slalu...