Pesugihan Dongyono dan Siluman Harimau

Pesugihan Dongyono dan Siluman harimau. 
Pesugihan Dongyono berada di sebuah gua (Tempat dan letaknya sengaja tidak dituliskan). 
Goa itu adalah seguah goa yang terbilang sangat angker. Menurut cerita warga kampung yang jaraknya paling dekat dengan daerah situ, dari dalam goa sering terdengar suara rintihan atau  jeritan kesakitan. Suara suara itu dapat terdengan di setiap saat pada malam hari ataupun siang hari. Warga kampung terdekatpun jarang memasuki wilayah tersebut. Tetapi diceritakan pernah ada orang yang nekat membuktikan keangkeran gua tersebut dengan cara memasukinya.  Diceritakan memang di dalam goa banyak tulang tulang  kerangka manusia yang sudah menggunung.

Gari mana tulang kerangka manusia tersebut kok bisa di situ.
Mari kita simak 2 cerita di bawah ini.

1.  Cerita Di rumah  dan kuburan
Diceritakan ada seorang yang meninggal dunia. Sudah sangat populer bahwa orang tersebut mencari pesugihan di dongyono. Dan cerita yang beredar bahwa orang yang meninggal jasadnya akan dibawa oleh harimau siluman ke goa dongyono. Atas petunjuk orang tua yang berpengalaman kalau ingin menbuktikan  kebenarannya  yang harus dilakukan adalah berani mengawasi kuburan tempat orang meninggal tersebut di kubur dari waktu selapas magrib sampai menjelang subuh selama 7 (tujuh) malam. Maka berkumpullah beberapa anak (pemuda) yang tergolong nekat dan pemberani melakukan pengawasan itu bersama sama (kalau sendirian pastinya pada takut). 
Selepas maghrib mereka mulai mengawasi kuburan baru tersebut dari jarak yang agak jauh dan tersembunyi. Selepas isya' tampak seekor harimau mendekati kuburan tersebut dan menggalinya. menggali dan terus menggali dan mengangkat jasad orang yang mati tersebut dan diletakkan di punggungnya. Setelah menggembalikan timbunan tanah jasad tersebut dibawa pergi ( Harimau kok bisa mengangkat .... namanya juga siluman... bayangin sendiri deh).
Setelah harimau itu pergi kelompok pemuda tersebut dengan perlahan mengikuti harimau tersebut dari kejauhan kemana menbawa jasad yang mati tersebut.
Setelah diikuti ternyata harimau tersebut membawa jasad yang mati tersebut menuju rumahnya. Harimau itu menghilang di balik pagar rumah orang yang mati tersebut. (kok menghilang, apa tidak ada orang lain yang melihat? ....... namanya juga siluman)
Dan menjelang subuh harimau itu keluar lagi dari rumah tersebut dengan membawa mayat yang mati kembali menuju kuburan dan memasukkannya lagi ke liang dan menimbunnya lagi. Kejadian itu terulag sampai hari ke 6 (enam). Pada malam ke 7 selepas magrib harimau itu seperti biasa menggali dan terus menggendong mayat tersebut. Setelah mengembalikan timbunan tanah marimau pun pergi. Tetapi kali ini tidak menuju rumah yang mati tersebut. Tetapi pergi entah kemana dan hilang di kegelapan malam.

Jadi menurut cerita orang yang mencari pesugihan sebelum 7 hari dan di bawa pesugihannya, mayatnya selalu dipulangkan lagi di malam hari selama 7 malam. ( mbayangne ae ketok serem ...)

 2. Cerita di daerah dekat tempat pesugihan.
Ceritanya orang yang mencari pesugihan di dongyono. bila mati jasadnya akan di bawa ke goa dong yono. 
Selai satu cerita di atas ada lagi cerita yang berasal dari daerah kampung sekitar goa dongyono. 
Sering terlihat seekor harimau menggendong mayat di punggungnya berjalan menuju goa dongyono. Perjalanan itu dilakukan di malam hari sampai subuh tiba. 
Bagaimana kalau sudah subuh tapi belum sampai ke goa. Jawabannya adalah. Harimau tersebut akan meletakkan mayat tersebut di sembarang tempat, dan akan mengambilnya lagi di malam berikutnya.  Jadi menurut warga di sekitar nya, kalau ada mayat yang sudah terbungkus kain kafan tergeletak di gardu jaga atau pinggir hutan, itu sudah biasa. Paling orang yang menemui itu akan lari ketakutan atau menjauh dari tempat itu. Semua orang sudah pada tahu kalau hal seperti itu paling karena harimau yang membawa mayat kesiangan. ( menyeramkan .............. ).

Dari dua cerita di atas tentunya sudah bisa menjawab dari pertanyaan, dari mana asalnya tulang2 manusia yang sudah menggunung yang berada di dalam goa dongyono.


Cukup sekian ceritanya, boleh percaya boleh tidak. bebas gak ada yang melarang.
Yang suka boleh tertawa, yang tidak suka jangan mencela.

Semoga cerita ini bisa menambah wawasan kita. Yang baik kita ambil, yang tidak baik kita jadikan pelajaran untuk tidak melakukannya.









































Setelah

Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 komentar: