Cerita Inspirasi : Paijo dan Paimin

Paijo dan Paimin adalah kakak beradik. Paijo sudah berkeluarga dan punya anak satu yang baru sekolah TK dan tinggal di desa sebelah yang jaraknya tidak jauh dari rumah orang tuanya. Kehidupan Paijo sudah lumayan cukup mapan. Sedangkan Paimin hidup bersama orang tuanya yang tinggal Ibunya. Bapaknya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Untuk mencukupi kebutuhan sehari hari Paimin berjualan bakso keliling dari kampung ke kampung.

Karena begitu sayangnya kepada keponakannya, setiap lewat depan rumah kakaknya, Paimin selalu memberikan 1 mangkok bakso untuk keponakannya. Paimin tahu betul bahwa keponakannya sangat suka bakso. 

Suatu malam selepas sholat isyak Paijo beserta anak dan istrinya berkunjung ke rumah orang tuanya. Hal seperti itu memang sering dilakukannya. Setelah sampai dirumah orang tuanya, seperti biasa mereka ngobrol ngobrol di kursi ruang tamu. Beberapa saat kemudian Paimin sudah membawa beberapa gelas kopi dan teh untuk menemani ngobrol mereka.

Paimin : Kopinya di minum mas, mbak
Paijo : Suwon Min .... Ibuk kemana Min ?  biasanya kalau cucunya datang beliau langsung memeluknya.
Paimin : Mungkin masih sholat Mas
Paijo : Rumah ini sudah semakin rapih Min, ... mbok di rehab to ... ntar  kalau sewaktu waktu kamu ketemu jodoh kan sudah kuat.
Paimin : Pengennya begitu mas .... tapi ..... biayanya belum cukup
Paijo : Gini lo Min, ... aku sama mbakyumu kesini selain silaturahim juga ada sedikit uang untuk memperbaiki rumah ini. Bagaimanapun juga ini rumah orang tuaku, dimana dulu aku di besarkan. Tidak ada salahnya kalau aku sama mbakyumu kepingin urun ( menambah biaya ) untuk memperbaiki rumah ini. Ini ada sedikit uang terimalah dan belikan kebutuhan material untuk merehab rumah ini.
Paimin : Suwon Mas ( Terima kasih Mas )
Paijo : Dan ini Min .... Tabunganmu dalam celengan ini bisa untuk tambah biaya. ( Paijo sambil memberikan sebuah toples bekas roti.
Paimin : ( bengong beberapa saat karena bingung. ) Celenganku yang mana Mas ... aku gak merasa nyelengi seperti itu.
Paijo : Gini lo Min, Hampir setiap kamu mampir ke rumah untuk memberikan bakso kepada keponakanmu ini, .... mbakyumu  menyisihkan uang untuk dimasukkan ke toples itu, pikirnya siapa tahu suatu saat uang itu bisa berguna. Menurut kami, saat seperti ini uang itu bisa digunakan. Terimalah celengannya. Isinya berapa kami juga tidak tahu. Yang penting bisa menambah biaya rehab rumah ini.
Paimin : Subhanallah .......

Ibunya Paijo dan Paimin yang masih duduk di sajadah dalam kamarnya yang mendengar percakapan kedua anaknya merasa terharu dan meneteskan air mata. Alhamdulillah, Allah telah menitipkan anak anak yang sholeh rukun, saling membantu, dan saling menjaga.

*~~~~###

Semoga cerita yang sederhana ini bisa menjadi inspirasi kita semua.
Siapa yang menanam pasti akan menuai

Repost 06 Mei 2012

Artikel Terkait



Comments
5 Comments

5 komentar:

mbogo.net said...

KISAH INSPIRASI YG BAGUS BANGET... SUNDUL GAN..

lombok net gisting said...

wah cakep nya tu kk si paimin dan istrinya, yang mampu memberi contoh kebaikan kepada saudaranya sampai membuat ibunya terharu,,,


Selamat menjalankan ibadah puasa sobat

seniman fotografi said...

Cerita inspirasi nya sangat bagus...
maju terus gan......^_^

Unknown said...

siippp mas sundul....

Hzndi said...

nyimak dulu