Telaga Ngebel

Telaga Ngebel adalah salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Ponorogo. Telaga Ngebel merupakan sebuah telaga alami yang terletak di Kecamatan Ngbel , Kabupaten Ponorogo dengan jarak sekitar 30 Km dari pusat Kota Ponorogo ke arah Gunung Wilis. Memang keberadaan Telaga Ngebel berada di lereng Gunung Wilis . Dengan suasana pegunungan yang sejuk dengan suhu berkisar 20 - 25 Derajat Celcius menjadikan Telaga Ngebel bisa dijadikan alternatif liburan yang pas untuk sejenak melupakan kesibukan dan keramaian kota.


Asal Usul atau Legenda Telaga Ngebel
( Cerita ini aku tulis berdasarkan cerita ketoprak yang pernah aku dengar )

Konon dahulu kala ada seekor naga raksasa yang mendatangi seorang Empu ( Pembuat Keris ) untuk mengakui bahwasanya dia adalah anaknya. Pengakuan sang naga karena dia adalah jelmaan dari sebuah keris yang pernah dibuat sang empu. Karena Sang Empu merasa keberatan untuk mengakui sang naga menjadi anaknya, maka Sang Empu membuat sayembara untuk naga tersebut. Apabila dia mampu melingkari Gunung Wilis dengan tubuhnya maka sang naga akan diakui sebagai anaknya. Sang Naga menyanggupinya dan segera melingkarkan tubuhnya ke Gunung Wilis. Karena tubuh sang naga tidak cukup untuk melingkari Gunung Wilis, maka Sang Naga menjulurkan lidahnya agar bisa menyentuh ekornya. Disaat itulah sang Empu memotong lidah sang Naga. Dan jadilah potongan lidah itu sebagai pusaka keris yang pernah dibuat Sang Empu. Dan Naga yang besar tersebut menjelma menjadi anak kecil yang diberi nama BaruKlinting. Setelah menjelma menjadi manusia, maka Baruklinting merasa sangat lapar. Maka dia pergi menuju ke tempat seorang wanita kaya yang sedang mengadakan perta. Bukanya makanan yang didapat oleh Baruklinting. Tetapi makian  dan diusir dari desa tersebut. Baruklinting merasa terhina dan sakit hati atas hinaan dan makian wanita kaya tersebut dan bermaksud membalas sakit hatinya. Dalam perjalanan baru klinting bertemu Wanita tua ( Mbok Rondo ) dan diberi makan oleh Mbok Rondo tersebut. Setelah kenyang Baruklinting berniat kembali ke kampung untuk membalas sakit hatinya. Sebelum pergi Baruklinting berpesak kepada Mbok Rondo untuk menyiapkan lesung ( Tempat menumbuk padi yang berbentuk seperti perahu ) dan entong ( alat masak yang seperti dayung ). Sesampainya di perkampungan tadi Baruklinting membuat sayembara kepada seluruh penduduk desa bahwasannya kalau ada orang yang bisa mencabut sebuah lidi yang di tancapkan ke tanah oleh Baruklinting , maka dia bersedia meninggalkan desa tersebut. Tetapi tak seorangpun mampu mencabut lidi tersebut. Maka Baruklinting sendiri yang mencabutnya. Setelah lidi dicabut, maka keluarlah mata air yang sangat besar dan genangannya menenggelamkan desa tersebut beserta penduduknya. Hanya Mbok Rondo yang selamat sengan menaiki lesung sebagai perahu.
JAdilah genangan air tersebut menjadi sebuah telaga yang sekarang ini kita sebut dengan Telaga Ngebel.



Artikel Terkait



Comments
7 Comments

7 komentar:

hamparan said...

cocok banget untuk berlibur akhir pekan, tenang adem dan sejuk. kalo musim liburan rame ga sob?

Unknown said...

Lumayan ramai ... Tapi fasilitas belum selengkap Telaga Sarangan Magetan

DWI YULIANTO | THE-XP said...

lumayan unutk mengisi waktu luang sob...

Unknown said...

jd penasaraaan :)

Rahma said...

etelah lidi dicabut, maka keluarlah mata air yang sangat besar dan genangannya menenggelamkan desa tersebut beserta penduduknya.

*kaya dongeng..

Sundul said...

Terimakasih yang dah mo kunjung,
Catatan Su @ Namanya juga legenda ... memang dongeng itu. hehehe

Unknown said...

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terimakasih yang sebesar besarnya kepada pemilik blog atau room ini untuk segala keikhlasannya sehingga saya dapat berbagi pengalaman dengan saudara sekalian. Perkenalkan saya Widyaningsih dari Kabupaten Lampung Tengah, saya seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. suami saya bekerja disalah satu instansi swasta dengan gaji 3 jt/bln. Dengan gaji segitu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tiap bulannya sebab biaya anak sekolah dan berbagai kebutuhan rumah tangga semakin hari semakin tinggi sehingga membuat saya dan suami ingin mempunyai penghasilan tambahan melalui usaha yang akan kami dirikan. saya mencoba coba meminjam uang dibank untuk mendirikan usaha percetakan, alhamdulillah usaha kami lancar . Singkat cerita cobaan dari Allah SWT datang menghampiri kehidupan kami, usaha percetakan kami terbakar habis. akhirnya usaha percetakan yg kami bangun mengalami gulung tikar. Suami saya jatuh sakit krn kepikiran masalah utang bank kami dan akhirnya suami saya meninggal. saya stress dan sempat ingin mengakhiri hidup saya sebab saya tidak sanggup menganggung beban ini seorang diri. Namun ketiga anak saya menjadi alasan saya tetap bertahan, saya hanya bisa berpasrah diri kepada Allah SWT. Namun berkat izin-Nyalah saya dipertemukan oleh seorang sahabat lama yang memperkenalkan saya kepada seseorang yg katanya mampu menyelesaikan masalah utang piutang saya. Setelah bertemu dengan beliau, beliau membimbing saya menyelesaikan masalah saya. Alhamdulillah, allahu akbar allahu akbar masalah utang saya selesai semua berkat beliau K.H. Fikri Mukmin. Singkat cerita Berkat beliau sekarang saya telah memiliki toko bangunan sendiri. Sebagai rasa wujud syukur saya atas segala rezeki yang melimpah ini, saya ingin membagikan nomor beliau kepada anda. Apabila saudara sekalian punya masalah yang sama dengan saya silahkan hubungi beliau di nomor 082-348-884-278. Terimakasih atas perhatian saudara sekalian. Sumpah Demi Allah ini kisah nyata. Allahu akbar Allahu Akbar. Wassalam