Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen yang merupakan salah satu dari
rangkaian gunung berapi di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru, dan
Merapi. Gunung Ijen terletak di sebelah timur Gunung Merapi (di Jawa
Timur juga terdapat gunung yang memiliki nama yang sama dengan gunung di
Jawa Tengah yaitu Gunung Merapi). Kawasan Wisata Kawah Ijen atau Cagar
Alam Taman Wisata Ijen terletak di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten
Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso.
Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut.
Yang menarik adalah kawah ini terletak di tengah kaldera yang terluas
di Pulau Jawa. Ukuran kaldera sekitar 20 kilometer. Ukuran kawahnya
sendiri sekitar 960 meter x 600 meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah
ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Mengapa Kawah Ijen merupakan salah satu kawah paling asam terbesar di
dunia? Tahukah Anda berapa derajat keasaman (pH) dari kawah ini? Kawah
ini memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi yaitu mendekati nol
sehingga bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Selain itu, suhu
kawah yang mencapai 200 derajat celcius menambah takjub akan kawah yang
sangat besar ini. Namun, dibalik angka-angka yang membuat rasa takut
tersebut, ternyata kawah ini menyajikan pesona keindahan yang juga
menakjubkan. Keindahan apa saja yang bisa Anda dapatkan di Kawah Ijen?
Pesona Kawah Ijen
Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah ini
merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap
belerang yang sangat mempesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10
derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan
menambah sensasi tersendiri. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran
tinggi juga dapat Anda temukan, seperti Bunga Edelweis dan Cemara
Gunung.
Saat pagi hari, ketika matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen,
pemandangan yang indah dapat Anda nikmati. Kawah Ijen yang berwarna
hijau kebiruan akan ditambah cahaya matahari yang berwarna keemasan
memantul di kawah tersebut. Pemandangan menakjubkan juga dapat Anda
peroleh dengan menyaksikan pesona keindahan Gunung Merapi yang
berdekatan. Gunung Merapi memiliki kemiripan bentuk dengan Gunung Ijen.
Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan Ijen adalah pada pagi hari.
Untuk menuju Kawah Ijen, Anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri
tebing kaldera. Jangan lupa membawa penutup hidup karena kadang asap
belerang tertiup angin melewati jalur tersebut. Anda juga dapat
mengelilingi kaldera di kawasan ini yang memakan waktu mencapai 8 hingga
10 jam berjalan kaki.
Penambangan Belerang Tradisional
Salah satu yang menjadi perhatian pengunjung di kawasan Kawah Ijen
adalah adanya penambang belerang tradisional. Mereka dengan berani
mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana lalu
dipikul dengan keranjang.
Para penambang belerang ini mengambil belerang dari dasar kawah. Di
sini asap cukup tebal, namun dengan peralatan penutup hidung sekadarnya
seperti sarung, mereka tetap mencari lelehan belerang. Lelehan belerang
didapat dari pipa yang menuju sumber gas vulkanik yang mengandung
sulfur. Gas ini dialirkan melalui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan
belerang berwarna merah. Setelah membeku belerang berwarna kuning.
Setelah belerang dipotong, para penambang akan memikulnya melalui
jalan setapak. Beban yang dipikul cukup berat antara 80 hingga 100 kg.
Para penambang sudah terbiasa memikul beban yang berat ini sambil
menyusuri jalan setapak di tebing kaldera menuruni gunung sejauh 3
kilometer.
Pendakian Jalur Bondowoso
Dari Bondowoso, kita naik angkutan umum
(minibus) menuju Wonosari dilanjutkan lagi ke Sukosari, dan ganti
kendaraan lagi menuju Sempol. Dari Sempol kita menuju ke Pal Tuding yang
berjarak 13 Km, perjalanan membutuhkan waktu 30 menit dengan kendaraan.
Karena tidak ada kendaraan umum, untuk menyingkat waktu, dianjurkan
untuk menyewa kendaraan dari Wonosari atau Sempol sampai ke Pal Tuding.
Perjalanan menuju Pal Tuding ini kita melewati padang rumput dan kebun
kopi yang sangat luas.
Di Pal Tuding
kita harus melaporkan pendakian kita kepada petugas PHPA, dan membeli
tanda masuk. Kita bisa menginap di Pos PHPA ini dengan biaya sekedarnya,
juga menyewa sleeping bag bila diperlukan. Dianjurkan untuk menginap di
Pos PHPA ini, atau di Sempol, karena perjalanan ke Kawah Ijen hanya 2
jam saja dari Pal Tuding ini.
Dari
Pal Tuding perjalanan terus menanjak melintasi jalan yang cukup lebar
dengan pemandangan hutan alam yang indah. Diperlukan waktu 1,5 jam maka
kita akan sampai di Pondok Penambangan Belerang. Pondok ini dibuat
kantor penampungan hasil belerang yang di dapat dari kawah. Di tempat
ini kita bisa membeli minuman dan makanan ringan. Dari Pondok ini hanya
diperlukan waktu 0,5 jam lagi melewati jalanan yang datar kita akan
sampai di Kawah Ijen.
Kawasan Kawah Ijen mempunyai panorama alam yang sangat indah. Suhu di
sekitar kawah Ijen dapat mencapai 12-18 C dan Curah hujannya mencapai
3.000-4.000 mm/tahun. Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo
yang berdaun kemerahan, sedangkan batuan dinding kawah berwarna
belerang, kekuningan, kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam
disini begitu mengesankan untuk dinikmati.