Sudah bukan rahasia umum lagi bahwasannya sekarang ini banyak yang suka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan. Salah satunya adalah bersekutu dengan setan yang sering di sebut sebagai pencari pesugihan. Tetapi tempat tempat yang memberi kemudahan kepada manusia dengan memberikan kekayaan tersebut tidaklah tidaklah memberi dengan cuma cuma. Sudah pasti semua itu ada banyak syaratnya yang harus dipenuhi oleh pencari pesugihan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut, yang lazim kita sebut dengan tumbal pesugihan. Dari banyak ceriota yang pernah aku dengar, syarat tumbal itu berbeda beda tergantung dengan persetujuan dari yang memberi kekayaan dan yang memita pesugihan.
Ada pesugihan yang meminta tumbal dari keluarganya sendiri.
Seperti yang diceritakan oleh seseorang yang pernah mencoba mencari pesugihan di suatu tempat. Sebut saja namanya Bapak Karyo ( Bukan nama sebenarnya).
Karena terdesak kebutuhan ekonomi, Pak Karyo mencoba mengambil jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan dengan mencoba mencari pesugihan. Atas saran temannya yang lebih dahulu mencari pesugihan, dia diajak ke tempat yang temannya itu mendapatkan pesugihan. Setelah melalui beberapa ritual yang harus dilakukan yang dipimpin oleh sang juru kunci, yang terakhir Pak karyo diperlihatkan siapa siapa saja yang akan dijadikan pengganti / tumbal untuk kekayaannya nanti. Sang Juru kunci menyuruh Pak Karyo untuk melihat sebuah ember atau cawan besar yang terisi air hampir penuh yang tentunya sudah terlebih dahulu di jampi jampi oleh juru kunci. Betapa terkejutnya Pak Karyo setelah melihat apa yang ada di dalam cawan tersebut. Di situ terluhat dengan jelas gambar istri dan beberapa anaknya, yang merarti merekalah yang secara bergantian akan dijadikan tumbal pesugihannya.
Alhamdulillah di saat itu masih tersisa sedikit keimanan kepada Tuhan sehingga Pak Karyo langsung menghentikan tujuannya semula dan membatalkan niatnya untuk meminta pesugihan di tempat itu.
Kembali ke topik semula bahwa kita harus berhati hati dengan pemburu tumbal pesugihan, karena diantara orang yang mencari pesugihan banyak yang mencari tumbal itu di jalan jalan (bukan keluarganya sendiri). Jadi orang tersebut bisa menjadikan orang lain sebagai tumbal walaupun tidak dikenalnya.
Diceritakan ada seseorang yang sudah dikenal warga sekitar mempunyai pesugihan. Sebut saja Mbah Bendoro. Banyak dari kerabat jauhnya dijadikan tumbal. Mereka meninggal mendadak setelah diberi dengan banyak harta atau uang oleh Mbah bendoro. Mbah bendoro juga sering mencari tumbal di jalanan dengan membuang hanta benda dia supaya diambil orang. Orang yang mengambil itulah biasanya yang akan menjadi tumbal.
TERMAKAN UMPANNYA SENDIRI
Menjelang bulan suro Mbah bendoro Bersiap mencari tumbal lagi. Karena rahasia pesugihannya sudah diketahui oleh warga sekitar dan kerabatnya, maka tidak ada satupun jang mau menerima pemberian apapun dari Mbah Bendoro karena takut akan dijadikan tuimbal. Mbah bendoro berinisiatip intuk mencari tumbal di jalanan. Dia sengaja membuang se gebok uang di jalanan tidak jauh dari rumahnya agar diambil oleh orang lain. Sebenarnya banyak orang tahu ada uang yang tergeletak di pinggir jalan. Tetapi tak satupun orang orang yang lewat tersebut berani mengambilnya. Mungkin mereka semua sudah merasa curiga akan keberadaan uang tersebut. Memang sudah banyak kejadian seperti itu. Jadi seperti sudah hafal akan kelakuan pencari tumbal. Karena sudah beberapa hari uang yang dibuang di pinggir jalan tidak ada yang mengambil maka Mbah Bendoro mengambilnya kembali sambil berkata : Ada uang banyak di jalan kok gak ada yang mau mengambilnya. Aku ambil sendiri saja.
Maka mbah Bendoro mengambil lagi uang umpan tumbalnya. Setelah itu Mbah Bendoro pergi ke kota dengan diantar oleh tukang ojek. Diperjalanan dia terjatuh dari sepeda. Setelah di rumah sakit dia meninggal.
Mbah Bendoro menjadi Tumbal Pesugihannya sendiri setelat tidak mampu memberikan tumbal kepada yang memberikan pesugihannya.
Cerita lain tentang TERMAKAN UMPAN TUMBALNYA SENDIRI
Suatu hari di depan sebuah pasar ada sebuat mobil truk yang lewat. Di dalamnya ada Seorang sopir dan seorang wanita separoh baya. Waktu melintas di depan pasar, wanita yang berada di dalam truk tersebut melemparkan segebok uang di dekat kerumunan orang yang berbelanja atau mau berbelanja. Banyak orang di sekitarnya yang melihat kejadian tersebut. Tetapi tiba tiba ada seseorang yang berkata agak keras kepada semua orang untuk tidak mengambil uang tersebut. Lalu orang tersebut secepatnya mengambil segebok uang tersebut dan tanpa sepengetahuan yang membuangnya dia melemparkan kembali ke atas bak truk tersebut.
Beberapa saat kemudian tersiar kabar bahwa sebuah truk yang tadi lewat di pasar dan membuang uang tadi kecelakaan menabrak sebuah pohon besar. Pemilik Truk dan sopirnya mati seketika. Jadi dia termakan unpan tumbalnya sendiri.
Jadi bila ada barang barang yang tergeletah di jalanan dan terasa mencurugakan, janganlah sembarangan mengambilnya. Toh itu bukan hak milik anda.
Ada saran dari orang pintar bila mengalami atau menemukan barang atau umpan tumbal seperti itu, kalau anda berani ambil tetapi jangan anda bawa pulang. Jadi cuma pindahkan saja ke tempat yang memungkinkan tidak ditemukan orang lain. Konon katanya sang pembuang uang umpan pesugihan tersebut merasa sudah memenuhi kewajibannya mencari tumbal. Padahal sebenarnya belum, karena uang umpannya belum ada yang mengambil. Katanya apabila terjadi seperti itu maka pemilik pesugihan sendiri yang akan jadi tumbal pesugihannya sendiri.
Tetapi kalau ragu ragu melakukan itu, lebih baik biarkan saja. Serahkan saja semuanya kepada Allah SWT. Bukankan ALLAH tahu yang terbaik untuk umatnya.