Babat Desa Sundul Parang Magetan

Desa Sundul Kabupaten Sumoroto.

Pada waktu Kartosuro sedang ada kemelut, banyak orang-orang yang tersingkirkan dan meninggalkan Kartosuruo. Salah satunya adalah seseorang yang bernama Joyo Laksono. Dalam perjalannya mencari tempat tinggal, beliau beristirahat di sebuah gunung yang sekarang di sebut Gunung BancakDesa Sundul sendiri berada di sebelah barat gunung bancak. Pada waktu itu wilayah Sundul berada dalam naungan Kabupaten Sumoroto. Jadi gerak gerik Sundul dibawah pengawasan Bupati Sumoroto.
Berbekal pengalaman yang dibawa dari Surokarto Mbah joyo Laksono mengkoordinasi warga di wilayah sundul untuk membentuk suatu pemerintahan desa dan bernaung pada Kabupaten Sumoroto. Maka diangkatlah Mbah Joyo Laksono sebagai pemimpin mereka atau Lurah.Jadi Beliau lah yang menjadi cikal bakal pemerintahan di Desa Sundul.


Mbah Joyo Laksono/ Mbah Palang

Di desa Sundul sendiri Mbah Joyo Laksono lebih dikenal dengan sebutan MBAH PALANG.
Mengapa disebut Mbah Palang ???
Disaat itu pemerintah desa harus secara rutin melapor serta membayar pajak ke kabupaten. 
Karena jarak yang jauh antara desa dan kabupaten, dan serta harus melewati hutan yang sepi dan banyaknya begal- begal dan perampok, jadi tidak semua kepala desa berani untuk menghadap Kanjeng Bupati sendiri. 
Maka pada waktu itu Mbah Joyo Laksono ditunjuk untuk mewakili beberapa desa yaitu dalam laporan rutin ke Kabupaten. Desa desa tersebut meliputi Desa Sundul, Desa Krajan, Desa Joketro, Desa Tamanarum.
Karena pengabdian tersebut maka Kanjeng Bupati Sumoroto memberi anugerah yaitu gelar PALANG, yaitu yang menjadi wakil dari beberapa desa.
Sampai saat ini Mbah JoyoLaksono lebih dikenal dengan nama Mbah Palang.


Sunber  : cerita dari sesepuh Desa Sundul
Bila masih salah mohon dikoreksi
Terima kasih

Artikel Terkait



Comments
2 Comments

2 komentar:

analinna said...

penyebar agama islam pertama di sundul yg benar adalah KH.abdullah hasyim bukan KH.abdullah hasan.

Sundul Satu said...

Terima kasih atas tanggapannya
Ntar ku konfirm pada nara sumbernya