Permainan Anak Tradisional : Goin Goinan

Permainan Tradisional : Goin Goinan
Di masa kecilku dulu ada sebuah permainan yang dibilang sangat sederhana dan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak. Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok yang masing masing anggota kelompoknya tidak dibatasi. Semakin banyak anggota semakin seru. Tetapi kalau terlalu banyak yang kadang membingungkan.

Prinsip dari permainan ini adalah kelompak yang kalah harus menjaga benteng yang berupa pecahan genteng yang ditumpuk. Kelompok yang lain harus menata atau menyusun kembali pecahan genteng yang berserakan setelah ditimpuk oleh alat timpuk yang dibuat dari kain atau plastik yang diikat sehingga bulat menyerupai bola.

Kronologi permainan goin-goinan seperti ini :

1. Merobohkan Benteng
Kelompok yang menang harus merobohkan benteng yang berupa pecahan genteng yang ditata tersebut dengan alat timpuk yang dilemparkan dari jarak yang sudah ditentukan. Sedangkan yang kalah harus berjaga di sekitar benteng untuk menyambut alat timpuk yang dilemparkan.
Setelah benteng terguling maka anggota kelompok yang menang berlarian untuk menghindari timpukan bola dari lawan sambil berusaha menata kembali benteng yang roboh.

2. Mempertahankan benteng yang roboh
Kelompok yang kalah harus mempertahankan benteng agar musuh tidak bisa menata atau menyusun kembali benteng yang roboh. Untuk mengelabuhi lawan biasanya kelompok yang kalah harus berkumpul rapat dan menentukan siapa yang membawa bola timpuk dan tidak diketahui oleh lawan. Itu biasa dilakukan dengan menyembunyikan semua tangan kanannya di balik baju atau kaos yang dipakai biar seolah olah membawa timpukan. Strategi ini harus sering dilakukan untuk mengecoh lawan. Setiap lawan yang mendekat harus diusir dengan menimpuknya dengan alah timpuk yang tadi untuk merobohkan benteng. Setiap lawan yang kena timpuk berarti dianggap mati dan tidak bisa ikut lagi dalam permainan. Di sini kelompok yang kalah harus cekatan saling oper penimpuk untuk memukul dan mematikan lawan.

3. Menata kembali Benteng
Kelompok yang menang harus berusaha menata kembali benteng yang roboh dan harus tetap waspada dan pandai menghindari timpukan lawan biar tidak mati. Mirip permainan kasti lah cara menimpuknya.
Kalau pemenang bisa menata kembali benteng berarti GOIN (Sambil berteriak) dan otomatis mereka tetap jadi pemenang dan dapat poin satu. Tetapi kalau sampai anggotanya mati semua dan benteng tidak bisa tersusun lagi berarti yang dapat poin adalah kelompok yang kalah dan berganti posisi kelompok yang menang.

Serunya dari permainan tradisional ini adalah bagaimana kekompakan masing-masing anggota untuk memenangkan permainan dan pastinya juga kecekatan, ketrampilan dan kelincahan dalam mengatur strategi untuk mengecoh dan mempermainkan lawan.

Tetapi sayang, permainan yang seru dan menantang tersebut sudah tidak ada lagi di lingkunganku.
Ya .... sudah hilang ditelan jaman dan tergeser oleh permainan modern yang bisa didapat di gedget hp dan sebagainya.
Jadi permainan goin-goinan ini sepertinya sudah tinggal kenangan saja dan pengingat bagainana serunya dan kompaknya teman sepermainan di masa kecil dulu.
Teman dan sobat masih ada yang rindu permainan ini gak ya?
Atau mereka sudah pada melupakannya karena sibuk dengan aktifitas mencari uang yang dilakukan saat ini.

Salam kangen dari kampung halaman kita Desa Sundul.
Sundul
Read more »

#Parikan Jula Juli #Humor

#Parikan Jula Juli #HumorMendadak beberapa hari terakhir ini aku suka menulis status dengan model seperti parikan. Aku sebisa mungkin mencoba menulis parikan yang ada sedikit humornya, walau kadang merupakan sebuah kritikan sosial. Biar tidak menguap begitu saja, aku copas statu s#Parikan ku di postingan ini. Siapa tahu para pembaca ada yang bisa terhibur dengan tulisan yang ndagel dan nglucu ini.

Iki lo parikanku ... monggo di simak dan di komentari.

Tuku timun ge lalapan nasi
Ono cuyu panganane suket.
Aku nggumun karo prawan sakiki
Awake lemu sandangane nganpret

Mampir pasar tuku rabuk
Tuku getuk sate lan soto
Duwe pacar eneng pesbuk
Bareng kepetuk oh wis duwe bojo

Gendis gula klopo kelapa
Manuk sriti mangani pitak
Gadis ora rondo yo ora
Durung rabi tapi wis manak

Roti bolu semur jenkol
Hitam kereta karena beluk
Rabi lemu tur bahenol
Malam pertama ambene ambruk

Pecah batu gantinya bata
Buat ubin biar berkilauan
Cintaku padamu bukan karena harta
Hanya ingin perbaiki keturunan

Awan awan udan gerimis
Roti tawar blodro mentega
Isek prawan poso senen kemis
Kareben di lamar cowok korea

Irung pengar tondone pilek
Wedang kopi ngilangi ngantuk
Durung mangan tapi wis wareg
Nyawang body sexy di pesbuk

Roti pokis cacahe loro
Jadah ketan dipangan percil
Pengen exis upload lah foto
Asal jangan setengah bugil
Sundul
Read more »

ABG SMA Minggat Jadi Kitir Pesta Miras

ABG SMA Minggat Dan Belajar Nglonte
Naudubillahimindzalik
Memang perlu berhati-hati dan memberi perhatian ekstra apabila mempunyai seorang anak cewek yang baru gede. Kita harus lebih memberi perhatian dan mengetahui siapa saja teman dan lingkungan pergaulannya. Dan yang lebih penting lagi memberikan pengetahuan agama yang baik sehingga anak mempunyai akhlak dan budi pekerti yang baik dan tidak mudah tergoda dan terjerumus ke jalan yang salah.

Di malam itu aku dan konco-konco sedang menikmati kopi di sebuah warung. Warung kopi yang memang sering dijadikan tempat pelarian bagi orang yang sedang kelaparan di malam hari. Karena terlalu asyik ngobrol dengan bapak pemilik warung, tidak terasa waktu sudah lewat tengah malam. Hanya rombongan kami yang masih tetap bertahan di warung tersebut untuk menikmati mantapnya kopi dan jajanan gorengan yang disajikan.

Tidak lama berselang ada dua orang berboncengan sepeda motor datang. Tetapi mereka ke warung tidak untuk ngopi atau memesan makanan. Mereka hanya menanyakan letak rumah Bapak Ketua RT setempat. Setelah pemilik warung menanyakan ada keperluan apa malam-malam begini mencari rumah Pak RT, salah satu dari mereka mengatakan bahwa dia mencari adik ceweknya yang masih mekolah di SMK sudah dua minggu tidak pulang. Info yang didapat, dia sering bersama dengan temannya yang bertempat tinggal di RT tersebut.

Setelah dua orang tersebut pergi, Bapak pemilik warung bercerita bahwa di RT tersebut memang ada seorang anak cewek yang sekolah di SMEA di kota yang lumayan nakal dan nglonte kecil-kecilan. Sebut saja namanya Ginawati. Dia termasuk anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Ibunya bertahun-tahun kerja di luar negeri dan ayahnya kerja di kota dan jarang pulang. Di rumah dia hanya tinggal dengan kakak lelakinya yang juga termasuk anak nakal.

Cerita Bapak pemilik warung lagi, Gina sering di bawa oleh cowok untuk dijadikan kitir saat ada pesta minuman keras, itu lo cewek yang mengedarkan minuman keras dalam kelompok pemabuk atau pesta miras. Setiap saat Gina bisa dihubungi untuk disuruh "Mbandari" minum arak, bir dan sebagainya. Bila waktu telah larut malam dan tempatnya jauh, malahan kakak lelakinya lah yang mengantarkan Gina ke tempat pesta miras tersebut. Ternyata kakak lelaki Gina juga termasuk orang bejat yang sengaja menjual adik perempuannya untuk para pemabuk yang mungkin saja sudah dikenalnya juga.

Walaupun Bapak pemilik warung tidak menceritakan, kami beranggapan bahwa Gina tidak hanya sebagai kitir saat mabuk-mabukan saja, tetapi pasti juga ada pelayanan plus-plusnya kepada para pelanggannya yang membutuhkan tubuhnya untuk melampiaskan nafsunya. Enak e ngomong si Gina pasti bisa dikeloni juga untuk dijadikan alat pemuas nafsu oleh orang yang sudah pada mabok tersebut.
Bisa jadi temannya yang sudah dua minggu minggat dari rumah tersebut oleh Gina dijadikan partner dalam melayani para pelanggannya. Kalau orang pesta mabuk kan tidak hanya dua dan tiga orang saja. Bisa juga jumlahnya mencapai puluhan. Jadi biar tidak terlalu capek, Gina mengajak temannya sekolah untuk menjadi partner kerjanya sebagai kitir dan plus-plusnya.

Inilah secuil cerita yang aku dapatkan saat nongkrong di warung kopi. Mohon maaf kalau tempat dan nama tidak aku sebutkan dengan jelas.

Dengan tulisan ini aku hanya berpesan kepada siapa saja yang mempunyai anak gadis yang sudah mulai beranjak dewasa untuk lebih berhati-hati dan waspada tentang pergaulannya sehari-hari. Berikan pendidikan agama yang baik untuk bekal dia menghadapi kehidupan yang semakin semrawut ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin
Sundul
Read more »

Cewek Ayu Warung Kopi

Cewek Ayu Warung Kopi
Kok Malu !!!
Paha mulusnya yang kelihatan semua bagaikan gak pakai celana saja gak malu, cuma diambil gambarnya saja malah ditutupi mukanya. Apa mendingan di pegang langsung saja ya, siapa tahu dia malah suka.
Tapi ya mungkin dilihat dulu dong siapa yang pegang. Keren gak, gaul gak dan banyak uang gak?

Wanita memang bisa dikatakan sebagai lambang keindahan dunia. Untuk banyak menarik perhatian banyak orang kadang perlu diadakan pajangan berupa cewek cantik yang bisa membuat orang ketagihan untuk mengunjunginya.

Tidak terkecuali para pengusaha warung kopi. Walau tidak semuanya begitu, tetapi banyak dari mereka sengaja menggunakan pemikat pelanggan dengan dihadirkannya cewek cantik sebagai pelayannya. Kalau sudah begini, pasti akan banyak pelanggan yang betah ngopi di situ dan akan ketagihan pula. Tidak ketagihan karena rasa kopinya yang kental dan mantap, tetapi lebih tertarik pada para pelayannya yang cantik dan menggoda.

Kata teman-teman yang memang hobby ngopi sana sini yang sudah menjelajahi banyak warung, banyak lo dari kitir kitir cantik pelayan warung kopi tersebut juga bekerja plus lainnya dari kencan atau sekedar diajak nongkrong-nongkrong. Apalagi setelah beberapa tempat lokalisasi ditutup oleh pemerintah. Para penghuninya banyak yang beralih profesi membuka usaha warung, dan sebagian hanya sebagai pelayan. 

Dari fenomena menjamurnya warung dengan segala plus-plusnya tersebut, penyakit per Lontean ini seakan menjadi virus yang mudah menular. Untuk lebih menarik pengunjung karena ketatnya persaingan usaha, banyak pengusaha warung yang tidak hanya menggunakan pekerja dari yang sudah dewasa, tetapi anak-anak ABG pun ada yang dilibatkan. Kalau sudah begini, virus "nglonte" nya secara perlahan tapi pasti akan terus menular dan menyebar ke mana-mana. Anak ABG usia belasan dengan dandanan menor dan pakaian ala artis korea dengan lenggokannya bagaikan peragawati di atas panggung akan menjadi nilai plus dari warung itu sendiri.

Kalau sudah begini, warung kopi tidak lagi sebagai arena cangkruk dari para penikmat kopi, tetapi lebih sebagai tempat nongkrong bagi pemuja wanita agar bisa mencuci mata dengan menikmati kecantikan dan kemulusan dari para kitir-kitirnya. Yang lebih parah lagi kalau warung kopi memang sengaja digunakan sebagai tempat mangkal bagi wanita dan cewek cantik yang sengaja bekerja plus-plus untuk menjaring pelanggan. Bagaikan hubungan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antara pengusaha warung dan para lonthe.

Tetapi denger-denger ada yang lebih parah lagi. Pengusaha warung dengan sengaja menyediakan cewek plus-plus yang bisa dipakai di tempat atau kamar yang sudah disediakan. Jadi bisa dibilang warung tersebut hanya sebagai kamoplase dari suatu lokalisasi wisata pemuas nafsu belaka. Hanya wajahnya saja disamarkan sebagai warung kopi.

Yang lebih memprihatinkan lagi, virus perlontean itu juga menular pada anak abg yang statusnya masih sebagai pelajar.
Untuk yang ini tunggu saja ceritanya di postingan berikutnya ya. Cerita cuplikannya "Ada cewek ABG anak sekolah sudah seminggu gak pulang dan belajar Nglonte"

Sundul
Read more »

Patut Berterima Kasih Pada Pemulung

Patut Berterima Kasih Pada Pemulung
Pada setiap acara di tempat terbuka yang melibatkan banyak orang yang langsung mengikuti acara tersebut ataupun hanya sebagai penonton pasti meninggalkan sampah. Entah itu sampah dari acara tersebut atau dari sisa sisa makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang. Apalagi acara tersebut berpusat di tempat terbuka yang luas semisal stadion atau lapangan dan alun alun.

Misalnya saja acara yang baru saja diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Magetan yang mengadakan lomba drum band yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Kemenag. Semua sekolah Madrasah dari Ibtidaiyah, Sanawiyan dan Aliyah se-Kabupaten Magetan yang mempunyai drum band mengikuti acara di Hari Bakti ke 69 Kemenag tersebut. Akhir dari iring-iringan drumband tersebut dipusatkan di Alun-Alun Magetan. Ribuan orang dari panitia, pihak sekolah, anggota keluarga peserta dan para penontom semuanya berkumpul di situ.

Tidak ayal lagi saat acara masih berlangsung dan setelah acara selesai banyak sampah yang berserakan dari sisa bungkusan nasi, botol air minum kemasan dan sampah lainnya tercecer di mana-mana. Seperti biasa di acara terbuka seperti ini pasti dimanfaatkan oleh para pemulung untuk mengumpulkan sampah yang sekiranya bisa dijualnya. Entah seperti apa pemandangan akhir acara apabila tidak ada para pemulung yang memunguti sampah tersebut.
Walaupun tidak semua sampat diambilnya, paling tidak apa yang dilakukan bisa mengurangi banyaknya sampah yang berserakan.

Jadi sudah sepatutnya kita mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemulung semuanya. Karena keberadaan mereka sangat mengurangi sampah sisa acara dan sudah pasti mengurangi beban kerja para anggota kebersihan dalam tugasnya membersihkan kotoran dan sampah sehingga tempat pelaksanaan acara bisa bersih kembali seperti sebelumnya.

Terima Kasih Bapak dan Ibu serta Saudara pemulung.
Sundul
Read more »

Kupilih Buku JIWO J#NCUK Sujiwo Tejo

Kupilih Buku JIWO J#NCUK Sujiwo Tejo
Dari juara 1 TwitPic Contest #IkiLoMagetanku pada Ulang Tahun Komunitas Blogger Magetan "Pring Sedhapur Club yang ke-2, aku mendapatkan uang dan satu buku. Buku-buku sebagai hadiah ini disumbang dari Mbak Diana @PerpusDbuku. Terima kasih Mbak Diana dan Perpustakaan Dbuku.

Dari beberapa buku yang ada, sebagai juara pertama aku diberi kesempatan memilih salah satu buku yang ada. Setelah sekilas melihat aku langsung tertarik dengan satu buku yang dari Sujiwo Tejo yang judulnya JIWO D#NCUK. Memang sejak keluarnya vidio klip lagu Anyam-Anyaman Nyaman di album "Pada Suatu Ketika"  aku menyukai budayawan nyentrik Dalang Edan yang terkenal dengan Jancuk-nya itu.

Mungkin suatu kebetulan

Walaupun aku sudah lama menyukai Beliau tapi selama ini aku tidak kepikiran untuk mencarinya di media sosial. Aku mengikuti tentang Beliau dari lagu, dan penampilannya di acara televisi. Karena beberapa hari ini aku sibuk ngeTwit karena mengikuti lomba twitpic ini, aku secara tidak sengaja menemukan akun twitternya. Dan langsung saja aku follow twitternya yang @sudjiwotedjo dan mencoba membaca apa saja twit nya.
Hehehe .... bikin ngakak dan menggelikan di #Tebakan nya. Tetapi memang twit yang sangat berkelas pada kritik sosialnya. Aku juga mencoba melihat di fb apa ada akun tentang beliau. Akhirnya aku menemukannya juga di halaman https://www.facebook.com/pages/Sujiwo-Tejo/108519722503243?ref=ts&fref=ts#. Semakin tahu banyak aku tentang Beliau.
Ehh .............
Pas mengambil hadiah TwitPic, hadiah bukunya ada yang karangan beliau. Langsung aku pilih deh.

Yang paling mudah diingat adalah Jancuk nya

Kalau melihat Mbah Tejo di televisi atau melihat fotonya, satu hal yang mudah diingat adalah Jancuknya. Kabare piye Cuk?
Berbicara tentang kata "Jancuk", teringat waktu masih sekolah dahulu. Sekitar tahun 90an di Magetan kata itu sudah menjadi kata sapaan yang menunjukkan suatu keakraban antar teman. Dikatakan panggilan keakraban karena kalau memang belum akrab betul pastinya tidak akan memanggil dengan kata J*ncuk tersebut. Seiring waktu berjalan akhirnya sapaan akrab antar teman berganti dengan kata lain seperti Tel (Gathel), Cokris, TE (Lonthe) dan NDA.
Jadi kalau mendengar kata Jancuk nya Mbah Tejo ya sudah tidak asing dan nggumun lagi. Karena kata tersebut tidak lagi sebagai kata kasar dan unpatan belaka, tetapi juga digunakan sebagai kata sapaan yang menunjukkan keakraban antar teman.

Semene wae ya Cuk, Suwon
Sundul
Read more »

Obrolan Warung Kopi : Harga Sebuah Kejujuran

Obrolan Warung Kopi : Harga Sebuah Kejujuran
Warung Kopi Lesehan
Banyak orang dengan begitu mudahnya mengabaikan akan betapa berharganya sebuah kejujuran. Karena begitu berharganya sebuah kejujuran sehingga tiada pantas kalau dinilai dengan nominal uang.

Suatu malam kami sedang ngobrol di rumah salah satu teman. Habis menyelesaikan masalah yang lumayan serius, otak kami terasa berat dan lelah.
Untuk menghalau lelahnya otak ini, kami sepakat untuk mencari warung kopi lesehan agar lebih asyik lagi ngobrolnya sekalian mencari makanan karena perit sudah pada keroncongan. Dengan sebuah mobil kami melaju menuju kota kecamatan untuk mencari warung yang masih buka. Alhamdulillah masih tersisa satu warung kopi yang masih buka dan masih ada menu makanan yang bisa kami pesan.

Biar ngobrolnya lebih asyik, kami sengaja menelepon beberapa teman yang rumahnya tidak terlalu jauh dari warung tersebut untuk diajak cangkrukan sambil berbagi cerita. Dari beberapa teman yang di hubungi, akhirnya ada satu yang bisa datang untuk ngopi bersama. Sebut saja namanya Pak Giant (ini bukan nama sebenarnya).  Sambil ngopi dan menunggu pesanan makanan, kami saling berbagi cerita dan salah satunya adalah masalah yang baru saja kami alami tentang salah satu temankita sebut saja Pak Alek namanya. Kebetulan Pak Giant juga ada hubungannya dengan masalah tersebut. Mendengar cerita kami, pak Giant hanya manggut-manggut dan geleng-geleng kepala. "Kok bisa begitu ya, gak sesuai dengan komitmen seperti dahulu." komentar pak Giant menanggapi cerita kami.

Pak Giant mencoba menghubungi Pak Alek via HP dengan alasan menanyakan janjinya beberapa bulan terakhir ini. Saat menelepon, pak alek sengaja mengeraskan volume hp-nya agar kami semua yang ada di situ mendengarnya. Tidak diduga Pak Alek yang jauh di dalam ponsel mengadu tentang masalah perselisihan dengan kami yang baru saja dialami. Dengan memutar balikkan fakta, pak Alek dengan penuh percaya diri menjelek-jelekkan kami. Pak Alek dengan sengaja memelintir kebenaran untuk mendapatkan pengakuan bahwa dirinyalah yang benar dan mendapatkan dukungan atas masalah yang terjadi.

Pak Giant yang sudah tahu dengan jelas akan duduk permasalahannya hanya senyum cengar-cengir sambil mencoba memancing mancing seakan-akan dia membenarkan semua ucapan pak Alek. Pak Alek semakin bersemangat untuk menjelekkan kami semua. Kami yang mendengarkan langsung di kata-katain pak Alek dan dilecehkan jadi menahan tawa yang terpingkal-pingkal agar tidak terdengar oleh Aleh yang berada di dalam HP. Bagaikan orang yang tidak pernah salah dan tidak punya dosa, Pak Alek terus nerocos untuk menjelaskan bahwa dirinyalah orang yang paling benar.

Pak Giant yang mengimbangi perkataan Alek hanya bisa geleng-geleng kepala tidak habis pikir. Tahun 2014 jaman wis podo modern, Kok masih ada orang yang model kayak begitu. Guoblok kok di pek dewe.
Setelah pembicaraan dirasa cukup, pak Giant pun memberi salam dan mengakhiri pembicaraannya dengan pak Alek. Tetapi pak Giant tidak serta merta mematikan obrolannya. Pak Alek yang mengira Pak Giant memutuskan hubungan telponnya, tidak menyadari kalau suara dia dan beberapa temannya masih terdengar jelas oleh Pak Giant termasuk kami.
Mendengar apa yang diobrolkan Pak Alek dan CSnya, kami semua semakin bertambah keras menahan tawa. Tanpa disadari Pak alek telah menunjukkan kuburukannya sendiri kepada kami semua.

Kami hanya bisa prihatin dan ngelus dada. Ternyata kami telah keliru memilih teman. Kami hanya bisa berkata "Inilah hidup dan kehidupan, Tidak akan terasa lengkap kalau tidak ada SENGKUNI di dalamnya"

Mungkin betul kata orang bijak, Kalau orang yang suka menjelekkan dan memfitnah orang lain itu tingkat IQ nya rendah. Anak kecil saja pasti bisa mengatakan kalau Pak Alek itu dalam posisi salah, namun tetap saja tidak mau disalahkan dan pengen dianggap kalau dia yang paling benar. Sudah jelas Mengingkari Amanah yang baik kok gak mau disalahkan. Kok kebacutmen goblok e. Dan akhirnya dia sendirilah yang menanggung akibatnya. Dia kehilangan kepercayaan yang sudah diberikan oleh orang lain. Akhirnya orang lainpun akan takut mempercayainya.

Semoga cerita ini bisa kita jadikan pelajaran, bahwasannya betapa berharganya sebuah kejujuran dan kepercayaan yang diberikan orang lain. Walaupun berat, sudah semestinya kita menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kita.

Kebohongan dan keserakahan bisa menyelamatkan kita. Tetapi hanya sementara.
Dan selanjutnya akan menghancurkan kita untuk selamanya.
Naudubilahimindzalik.
Sundul
Read more »